Myanmar hentikan operasi di wilayah Rohingya - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Myanmar hentikan operasi di wilayah Rohingya, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Myanmar hentikan operasi di wilayah Rohingya
link : Myanmar hentikan operasi di wilayah Rohingya

Myanmar hentikan operasi di wilayah Rohingya

Polisi Myanmar (CNN)

Pemerintah Myanmar menyatakan operasi keamanan di negara bagian Rakhine telah selesai dilaksanakan.

Operasi militer dihentikan menyusul situasi dan keamanan wilayah telah berangsur stabil.

Meski begitu, sejumlah aparat militer masih dikerahkan untuk menjaga situasi tetap "aman dan damai."

"Situasi di Rakhine utara telah stabil. Operasi militer dan jam malam juga telah dihentikan meski tetap akan ada polisi untuk menjaga perdamaian", ungkap penasihat keamanan nasional, Thaung Tun.

Operasi militer ini mengalami banyak tekanan, serta laporan pelanggaran dari lembaga pemerhati HAM dan PBB.

Mereka menduga, militer Myanmar melakukan pelanggaran HAM seperti kekerasan, pemerkosaan, hingga pembunuhan terhadap kaum Muslim Rohingya.

Isu kekerasan Rohingya kembali mencuat setelah insiden penyerangan di pos pengamanan perbatasan Rakhine, Myanmar, oleh kelompok bersenjata pada 9 Oktober lalu.

Pemerintah Myanmar menuding "teroris Rohingya" berada di balik serangan meski belum ada bukti konkret.

Sejak itu, militer Myanmar memperketat pengawasan dengan melakukan operasi di wilayah Rakhine.

Alih-alih memburu para pelaku penyerangan, militer Myanmar diduga menyerang etnis Rohingya secara membabi-buta hingga menewaskan setidaknya 80 orang.

Sejak bentrokan terjadi, setidaknya 70 ribu kaum Rohingya lari ke Bangladesh.

Komisi HAM PBB bahkan memperkirakan jumlah korban Rohingya mencapai ribuan orang.

Selama ini aparat Myanmar membantah tudingan pelanggaran HAM tersebut.

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi baru-baru ini berjanji memulai penyelidikan. Pemerintah juga tengah membentuk "departemen penyelidikan" untuk mencari tahu dugaan kekejaman aparat keamanan.

"Tidak ada alasan bagi kekuatan berlebihan yang melanggar HAM dan hukum kriminalitas. Kami siap menindak setiap pelanggaran dengan bukti jelas," ujarnya.

Kepolisian Myanmar menuturkan, komite investigasi sengaja dibentuk untuk memverifikasi dugaan pelanggaran HAM yang selama ini menuduh aparat. (CNN Indonesia)

Sobat baru saja selesai membaca :