Oposisi inginkan Assad segera turun - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Oposisi inginkan Assad segera turun, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Oposisi inginkan Assad segera turun
link : Oposisi inginkan Assad segera turun

Oposisi inginkan Assad segera turun

Ilustrasi Aleppo (Reuters)

Oposisi Suriah pada Rabu (16/2) menyampaikan keinginan bertatap muka dengan delegasi rezim Damaskus mengenai transisi politik dalam negosiasi Jenewa.

Juru bicara Komite Tinggi Negosiasi (HNC) Salim al-Muslit mengatakan, oposisi bersikeras agar Basyar al-Assad turun dari jabatan.

Menurutnya, pengorbanan rakyat Suriah akan sia-sia jika Assad masih berkuasa.

Meskipun ada gencatan senjata, Muslit menilai, Assad dan sekutunya masih melakukan kejahatan perang dan menyebut rezim tengah mempersiapkan serangan besar ke wilayah Ghouta timur, pinggiran Damaskus.

"Kami ingin masuk ke esensi proses politik, pembahasan transisi politik, dan mengingat hasil Jenewa 1 tentang pembentukan badan transisi ...", kata Muslit.

Perundingan Jenewa 1 berlangsung pada 2012. Hasil perundingan menyerukan pembentukan badan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh.

Anggota mencakup pemerintahan saat ini, oposisi dan kelompok-kelompok lainnya. Badan itu harus dibentuk atas dasar kesepakatan bersama.

HNC ingin memulai negosiasi pembahasan badan pengawas transisi. kubu Assad sebelumnya telah mengesampingkan gagasan itu.

"Kami ingin negosiasi langsung, kami ingin menghemat waktu, kami ingin akhir yang cepat untuk penderitaan rakyat Suriah", ujar Muslit.

Namun, oposisi belum menerima agenda pembicaraan pada 23 Februari mendatang.

Utusan Suriah untuk PBB Staffan de Mistura mengatakan, agenda disesuaikan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Hal tersebut didasarkan pada tiga poin utama: Membangun bentuk baru pemerintahan, konstitusi baru, dan pemilihan awal di bawah pengawasan PBB.

"Itulah rencananya dan kami tidak akan mengubahnya", ujar Mistura.

Menurutnya, pemerintah harus sadar, pembicaraan bukan tentang prosedur tapi tentang masa depan Suriah. (Reuters)

Sobat baru saja selesai membaca :