Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga

Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Indonesia Timur, Artikel Irian Jaya, Artikel Kabar, Artikel Papua, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga
link : Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga

Baca juga


Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga


Foto Otis Tabuni,  Ketua Pusat BPOP-IPMNI se Indonesia
TABLOID-WANI, Semarang,Selasa 04 Juli 2017, sebelum membuat pernyataan terkait pertikaian antar masyarakat di kabupaten Nduga yang terjadi sejak tahun 2016, dibawah ini secara singkat terkait perjalanan pertikaian panjang ini. sejak awal konflik ini muncul di Nduga antara Yusen  Tabuni dan Aibon  Tabuni tahun 2016. Kemudian masalah tersebut dibawah ke Timika oleh para korban terkait yang saat itu dikirim ke Timika merawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika-Papua. Artinya, para korban pertikaian di kabupaten Nduga yang semapt merawat di rumah sakit tersebut seketika dikeluarkan justru di duga kuat membunuh Jhon Gwijangge tepat di pintu masuk KM 11 Desa Kadu  Jaya Timika-Papua bulan September 2016 lalu. Melihat siatuasi tersebut, pihak keamanan mengambil ahli proses pengamanan hingga awal tahun 2017 masalah tersebut muncul dengan terbunuhnya Hengki Lokbere pada tanggal 30 Maret 2017. Setalah peristiwa tersebut, saling serang antar kedua kubu terjadi hingga pihak keamanan kembali melakukan tindakan secara tegas dan menangkap seluruh keapala perang dan dipenjarahkan.  Berkaitan dengan proses penyelesaian dengan cara teradisi yang dianutnya, maka pihak-pihak yang dipenjarakan kembali dibebaskan. Hingga  pada bulan Juni 2017, berkaitan dengan syukuran dan pembacaan program kerja Bupati terpilih Yairus Gwijangge dan Wentius Tabuni, maka kedua kubu yang bertikai di Timika kembali ke kampung halaman mereka untuk berdamai atau mendamaikan oleh pemda kab. Nduga, seuai acara tersebut, pada hari sabtu 17 Juni 2017 melakukan serangan oleh kubu Ones wandikbo yang berakibtkan banyak orang terluka, menurut pantauan mendia ini, begitu muncul pertikain tersebut, Bupati Nduga mengajak seluruh pemangku kepentingan agar duduk dan bicarakan persoalan ini agar mencari jalan keluar perdamaian. Usai pertemuan, Yairus Gwijangge, Bupati Nduga jatuh sakit karena strock dan melarikan diri ke Timika untuk berobat hingga berlajut perawatan di SIngapur.menurut hasil via seluler, pihak Bandara bandara Kenyam ibu kita Kabupaten Nduga menyampaikan bahwa pada saat bapak Bupati naik pesawat, titip pesan agar rakyatnya menahan diri  dan tidak boleh saling serang . ironisnya, janji seorang Bupati dianulir atas serangan yang dipimpin oleh kubu Ones  tepat Selasa pukul 06:00 WIB. Atas peristiwa tersebut, menewaskan 1 orang dan puluhan orang luka-luka.  Keesokan harinya kembali saling serang menyerang hingga menambah puluhan korban di kedua kubu. Melihat hal tersebut, Wakil Bupati Nduga, Wentius Tabuni, DPRP, Emus Gwijangge, John Beon, selaku ketua LMA masyarakat adat Nduga menagadakan pertemuan langsung dengan kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar  dan membentuk tim gabungan perdamaian atas konflik tersebut. Hingga hari ini, 04 Juni 2017 situasi masih kondusif. 
Dengan persoalan pertikaian di masyarakat Nduga tersebut, ada oknum-oknum tertentu yang merencakan untuk membunuh Mahasiswa/intelektual Nduga. Maksud para oknum tertentu ini adalah melakukan pembalasan atas meninggalnya Hengki Lokbere di Timika. Hal itu kemungkinan besar oknum-oknum itu  mencari latar belakang pendidikan yang sama.   Dengan dasar itu, pihak terkait menyebutkan beberapa nama orang yang menjadi target mereka. Menanggapi hal itu, seluruh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga se Indonesia menyatakan sikap bahwa:
1. Kami Mahasiswa dan Intelektual Nduga secara sadar menyampaikan kepada seluruh Masyarakat Nduga bahwa perluh mengetahui keberadaan kami sebagai Mahasiswa, sebagai intelektual, sebagai aktivis yang kesemuanya adalah calon pemimpin Nduga, Papua dan Indonesai pada umumnya. Kami terus berjuang dengan berbagai cara kami untuk memperbaiki nasib Nduga, memperjuangkan masa depan Nduga, memperjuangkan kesejahteraan Nduga, Papua dan semua itu karena demi kemuliaan Tuhan yang pencipta atas langit dan bumi serta menempatkan manusia Nduga di wilayah adat Nduga dan Papua pada umumnya; 
2. Konflik pertikaian dan perang yang terjadi di kalangan masyarakat Nduga tidak diperbolehkan membawah ke luar Kota / kota Study di mana Mahasiswa Nduga sedang study dengan target pembunuhan terhadap kami seperti yang sedang dibicarakan oleh oknum-oknum tertentu pada pertikaian kasus ini; 
3. Kami Mahasiswa Nduga adalah satu kesatuan yang utuh dan bulat berdasarkan Bahasa Nduga yang satu, Suku Nduga yang satu, Wilayah Nduga yang satu, Kabupaten Nduga yang satu, adat isti adat yang satu, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Moto IPMNI yaitu Nduga Li Engga Kagwi Nenpe Misik, Nonowene Misik, Nunuwi Tenaje Mijangen Misik. Dengan moto ini, maka kami sejak lama menyatakan menolak dengan tegas segala persoalan dikalangan masyarakat yang berujung merabat ke tingkat Mahasiswa dan Intelektual Nduga;
4. Kami mahasiswa Nduga berkomitmen dan menyatakan siap untuk memproses, menghadili, bahkan upaya lainnya akan kami ambil apabila kedapatan masyarakat, didorong oleh aktor-aktor tertentu yang mempermain untuk mencari korban bagi kami dan oleh karenanya masyarakat dapat memahami setiap persoalan dan dampaknya sehingga menjadi musuh bersama bagi yang punya pemikiran kotor seperti pada kasus saat ini atas pernyataan oknum tertentu;
5. Kami dengan tegas menyatakan bahwa apabila ada anggota IPMNI yang terlibat dan melibatkan diri lalu mengambil bagian dalam peperangan yang berakibat pada korban nyawanya, maka hal tersebut merupakan resika atas keterlibatannya sehingga pihak yang merasa dikorbankan tidak diperbolehkan mencari Mahasiswa dari pihak yang merasa dirugikan dengan maksud untuk pembalasan. Yang jelas, Ia merupakan mahasiswa Nduga sebagai calon pemimpin Nduga dan Papua, namun melibatkan diri pada peperangan yang mengorbankan rakyatnya sendiri adalah hal yang sangat tidak wajar dan melanggar moto organisasi Mahasiswa Nduga ( IPMNI) se Indonesia.
6. Mahasiswa Nduga se Indonesia mengutuk keras atas tindakan keterlibatan para Mahasiswa, intelektual dan para toko dalam pertikaian baik kasus sebelumnya, kasus pertikaian saat ini maupun kasus-kasus yang akan datang. Tindakan yang tidak terpuji tersebut jutru mengorbankan rakyat yang tak tahu apa-apa;
7. Kami Mahasiswa Nduga se Indonesia menyampaikan secara jujur dan teransparan bahwa konflik peperangan antar warga, antara suku dan lainnya hanya merugikan kami, membawah dampak buruk, merusak citra kehidupan manusia yang sesungguhnya dan dengan demikian kami akan termusnah atau bahkan sedang saling memusnahkan diri sendiri. Hal ini membuat orang Nduga dan Papua akan habis sehingga wilayah, tanah, kekayaan dan segalanya yang terdapat diatas bumi, didalam perut bumi, diatas udara dan lainnya yang ada diwilayah tersebut akan dikuasai, dikendalaikan, dimamfaatkan dan dinikmati oleh para pendatang yang bukan merupakan milik mereka. 
Semoga Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, atas nama moyang dan tulang belulang Manusia Nduga, dan atas nama kabupaten dan distrik di Kabuapaten Nduga, Masyarakat Nduga segara dapat menghentikan perang antar warga tersebut secara damai dana man.  Mari kita berfikir pembangunan, mengejar ketertinggal bermultidimensi, terutama pendidikan, kesehatan dan ekonomi agar kami tidak tertinggal dengan kabupaten tetangga di Papua maupun di Indonesia.
Semoga suara Mahasiswa ini didengar oleh Tuhan Allah sebagai sang pencipta atas semua. 
Demikian, pernyataan dan dorongan mulia kami atas konflik pertikaian yang berkepanjangan di tengah-tengah masyarakat Suku Nduga. 


Posted by: Tabloid Wani.Com
Copyright @Otis Tabuni
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com


Sobat baru saja selesai membaca :

Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Otis Tabuni, Mewakili IPMNI Menolak Pertikaian Antar Warga Yang Mengarah Pada Ancaman Pembunuhan Terhadap Mahasiswa Dan Intelektual Asal Nduga link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/07/otis-tabuni-mewakili-ipmni-menolak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :