Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun

Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun
link : Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun

Baca juga


Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun

Ambon, Malukupost.com - Harga berbagai jenis hasil perkebunan Maluku yang menjadi komoditas ekspor dari Kota Ambon kembali bergerak turun. Berdasarkan pantauan di pusat transaksi komoditas terbesar di kota Ambon di jalan Setia Budi, Kamis (29/6) memperlihatkan para pembeli menawarkan harga cengkih sebesar Rp116.000/kg atau turun dari sebelumnya Rp118.500.
Ambon, Malukupost.com - Harga berbagai jenis hasil perkebunan Maluku yang menjadi komoditas ekspor dari Kota Ambon kembali bergerak turun.

Berdasarkan pantauan di pusat transaksi komoditas terbesar di kota Ambon di jalan Setia Budi, Kamis (29/6) memperlihatkan para pembeli menawarkan harga cengkih sebesar Rp116.000/kg atau turun dari sebelumnya Rp118.500.

Begitu juga dengan biji pala bundar bergerak turun cukup jauh yakni Rp62.000/kg dari sebelumnya Rp65.000, sedangkan yang sedikit keriput harganya berkisar Rp50.000 hingga Rp55.000/kg. Kecuali fuli yang masih membaik yakni Rp122.000/kg.

Harga hasil komoditas lainnya seperti coklat juga bergerak turun sejak bulan lalu dan bertahan hingga kini Rp21.000/kg, kecuali kopra yang sedikit membawa angin segar yakni Rp11.000/kg atau naik dari sebelumnya Rp10.000.

Pembeli yang menempati tokonya di jalan Setia Budi, Ceng mengatakan, perkembangan harga hasil perkebunan daerah ini sejak awal bulan Juni 2017 selalu terjadi fluktuasi, sering terjadi perubahan harga naik maupun turun dengan rata-rata perubahan Rp2.000 hingga Rp2.500/kg tiap komoditas.

"Walaupun harga sering terjadi fluktuasi namun petani hampir setiap saat datang menjual hasil panen mereka, sebab harga masih tergolong tinggi, kemudian seusai lebaran banyak petani yang datang menjual hasil panen mereka berupa cengkih dan biji pala bundar yang mereka simpanan, sebab memerlukan uang untuk membiayai anak-anak mereka yang melanjutkan pendidikan di tahun ajaran baru," ujarnya.

Sejak pagi hari, lanjutnya, tercatat sudah 20 orang petani yang datang menjual cengkih hasil panen mereka beberapa waktu lalu, sebab mereka memang memerlukan uang tunai.

Dia mengatakan, kalau ada petani yang datang menjual biji pala harus dilihat terlebih dahulu, sebab banyak musim hujan di daerah ini juga mempengaruhi pengeringan biji pala, karena itu harga tidak sama.

"Jadi kalau biji pala bundar ditetapkan harga Rp62.000/kg, tetapi kalau keriput atau kurang bagus di patok harga berkisar antara Rp50.000 hingga Rp55.000/kg," ujarnya.

Sejak beberapa hari belakangan ini, lanjutnya, banyak petani yang datang menjual hasil panen dan kebanyakan petani dari Pulau Seram, bahkan ada juga petani dari Pulau Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Ceng menambahkan, yang jelas fluktuasi harga sangat tergantung pada tingkat transaksi di Surabaya sebagai pasar utama komoditas hasil perkebunan. Pihaknya harus jeli dan terus memantau info harga di pasar utama itu sebab hasil pembelian di Ambon dijual ke Surabaya. (MP-5)


Sobat baru saja selesai membaca :

Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Turun link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/06/harga-hasil-perkebunan-maluku-di-ambon.html

Subscribe to receive free email updates: