Judul : Erdogan tak peduli kritik Barat
link : Erdogan tak peduli kritik Barat
Erdogan tak peduli kritik Barat
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Reuters) |
Erdogan, di hadapan pendukungnya mengatakan bahwa Turki tidak "melihat, mendengar atau mengakui" kritik mengenai standar internasional pemilu.
"Kami akan melanjutkan jalan kami ... Negara ini telah melakukan pemilihan yang paling demokratis, yang tidak pernah ada di Barat."
Sebelumnya, pengamat dari Dewan Eropa, menuding referendum dilakukan secara tidak adil.
Kampanye dukungan untuk "Ya" sangat mendominasi, sedangkan wartawan dan media yang mengemukakan pandangan lain kerap dibungkam atau ditangkap, menurut pemantau.
"Secara umum, referendum tidak memenuhi standar Dewan Eropa. Kerangka hukum tidak memadai untuk penyelenggaraan proses demokratis", ujar Cezar Florin Preda, kepala delegasi.
Referendum hari Minggu mengakhiri semua perdebatan mengenai presiden yang lebih kuat, ujar Erdogan.
Menurutnya konsentrasi kekuasaan diperlukan untuk mencegah ketidakstabilan yang sedang dihadapi negara.
Hasil awal perolehan menunjukan 51,4 persen pemilih telah mendukung perubahan konstitusi. Namun sempitnya kemenangannya bisa menambah ketidakstabilan negara.
Hasil menunjukan adanya kesenjangan mendalam antara kelas menengah perkotaan dan masyarakat pedesaan yang mendukung Erdogan.
Partai oposisi utama juga menolak hasil referendum dan memintanya dibatalkan. Ribuan orang mulai melakukan aksi protes di beberapa kota.
Presiden AS Donald Trump telah menghubungi Erdogan untuk mengucapkan selamat atas kemenangan referendum. Mereka juga membicarakan isu lain, terutama mengenai konflik Suriah.
Departemen Luar Negeri AS tetap menaruh perhatian pada kritik dari kelompk pengamat Eropa dan akan mengikuti hingga laporan akhir.
Stabilitas Turki sangat penting bagi Amerika Serikat dan Uni Eropa. Negara ini muncul sebagai salah satu kekuatan industri yang paling cepat berkembang di Eropa dan Timur Tengah.
Turki merupakan anggota NATO yang berbatasan dengan Iran, Irak dan Suriah.
Erdogan menjadi komandan militer terbesar kedua NATO di perbatasan zona perang Timur Tengah.
Mereka telah menampung jutaan pengungsi Suriah dan mengendalikan aliran imigrasi ke Eropa.
Namun, negara ini juga menghadapi berbagai ancaman, seperti percobaan kudeta, teror dari kelompok teroris ISIS dan Kurdi, serta menghadapi peperangan di Suriah.
Senin kemarin, kabinet memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan, menurut Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus.
Ini adalah perpanjangan ketiga sejak terjadi usaha kudeta yang berhasil digagalkan Juli lalu.
Erdogan juga menegaskan kesiapannya untuk mengembalikan hukuman mati. Hal ini akan berpengaruh pada proses masuknya Turki ke Uni Eropa. (Reuters)
Sobat baru saja selesai membaca :
Erdogan tak peduli kritik Barat
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Erdogan tak peduli kritik Barat dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Erdogan tak peduli kritik Barat link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/04/erdogan-tak-peduli-kritik-barat.html