Judul : Diplomasi Suriah, kemunafikan AS-Rusia?
link : Diplomasi Suriah, kemunafikan AS-Rusia?
Diplomasi Suriah, kemunafikan AS-Rusia?
Anak Suriah terbelit perang brutal (foto), |
Minggu ini, para pejabat Amerika Serikat menghentikan diplomasi dengan Rusia untuk gencatan senjata di Suriah, yang disepakati bulan September. Menandakan belum ada rencana lain untuk mengakhiri perang panjang itu.
Tanpa ada inisiatif yang ditawarkan selain militer atau politik, konflik ini akan terus menjadi malapetaka.
Dalam harapan paling optimis pada genjatan senjata, AS dan Rusia akan meningkatkan kerja sama yang nantinya bisa mengurangi kekerasan, serta diteruskan langkah-langkah lebih lanjut untuk mengakhiri konflik.
Tapi optimisme tersebut datang dari asumsi yang salah, dimana AS dan Rusia benar-benar bersedia bekerja sama mengakhiri konflik Suriah. Sementara kenyataannya tidak demikian.
Gagalnya gencatan senjata memperjelas bahwa AS tidak serius, baik secara politik dan militer, untuk menekan Rusia (yang merupakan pelindung rezim Suriah).
Bahkan setelah gencatan senjata dipublikasikan, Rusia dan militer Assad tetap menargetkan rumah sakit, wilayah penduduk sipil dan konvoi kemanusiaan.
Dihadapkan dengan sikap acuh tak acuh, pejabat AS mungkin tidak ada pilihan lain kecuali terlihat mempertahankan kerjasama yang telah disepakati.
Ini menguntungkan untuk Rusia, yang tampaknya tidak berniat mengubah strategi militer mereka, terutama dalam hal peningkatan kerja sama dengan AS.
Sejak awal, genjatan senjata hanyalah penutup wajah Amerika Serikat yang justru memberikan keuntungan bagi strategi Rusia di Suriah.
Genjatan senjata bagi kedua belah pihak = Amerika Serikat bisa mengklaim telah melakukan sesuatu di Suriah dan Rusia punya sebuah alibi untuk mempertahankan strategi militernya di sana (alasan "melawan teroris").
Gagalnya gencatan senjata juga menyingkap sisi hipokrit AS dan Rusia. Dengan segera Rusia menyiapkan rudal pertahanan udara, yang menjadi deklarasi tak langsung bahwa "kerjasama" (dengan AS) telah berakhir.
Para pejabat AS membuang opsi ancaman jika mereka mungkin akan menyerang rezim Assad, terutama pangkalan udara untuk menghentikan serangan udara brutal.
Tidak sulit untuk memprediksi seperti apa "kerja sama" berikutnya di masa mendatang. Kedua negara hanya akan melanjutkan permainan Kucing dan Tikus di Suriah.
Bagaimana mungkin konflik ini bisa secepatnya pergi dari Suriah? Konflik ini justru mungkin lebih dekat pada kebuntuan.
AS akan terus melakukan pemboman atas wilayah-wilayah Irak (kekuasaan ISIS), sementara mereka pura-pura peduli dengan proses internasional dalam mengakhiri konflik Suriah. Seperti yang telah dilakukan AS selama bertahun-tahun.
Dunia mengusulkan lagi dan lagi solusi tanpa arti yang tidak sesuai dengan masalah di lapangan. Utusan PBB hanya datang dan pergi, strategi akan diulang-ulang untuk sebuah gencatan senjata yang pasti gagal.
Semua perubahan yang dimunculkan hanyalah perubahan kecil, dan pada akhirnya kembali berbuah pada kebuntuan.
Saat itu semua terjadi, rezim Rusia dan Suriah akan melakukan apapun agar pendekatan mereka terlihat masuk akal.
Namun rasa ketidakpercayaan akan muncul untuk mencegah strategi mereka. Sampai disadari proses-proses tersebut pun hanya akan menghasilkan kebuntuan.
Sebuah kenyataan pahit dan menyedihkan harus ditelan. Tidak ada solusi jelas yang bisa diberikan dunia untuk mengakhiri perang Suriah.
Semua pihak akan terus bersaing secara strategi untuk memaksakan sebuah solusi politik versi mereka.
Opini Samer Abboud, Al-Jazeera
Sobat baru saja selesai membaca :
Diplomasi Suriah, kemunafikan AS-Rusia?
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Diplomasi Suriah, kemunafikan AS-Rusia? dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Diplomasi Suriah, kemunafikan AS-Rusia? link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2016/10/diplomasi-suriah-kemunafikan-as-rusia.html