Judul : Lestarikan Adat Istiadat dan Budaya Suku Sentani Melalui Sekolah Adat Hawe Permai
link : Lestarikan Adat Istiadat dan Budaya Suku Sentani Melalui Sekolah Adat Hawe Permai
Lestarikan Adat Istiadat dan Budaya Suku Sentani Melalui Sekolah Adat Hawe Permai
Sekolah adat Hawe Permai di kampung Hobong, Sentani Tengah. |
Sekolah adat sudah ada sejak tahun 2009 dengan jumlah awal anak didik sebanyak 60 anak, para siswa atau anak didik disekolah adat adalah anak dari kampung–kampung yang ada disekitaran danau Sentani, begitu juga dengan tenaga pengajarnya adalah masyarakat adat yang memiliki kapasitas dalam struktur adat serta memilliki ketrampilan dalam mengajar.
Orgenes Monim, penggagas sekolah Adat Hawe Permai. |
Dalam sekolah adat ini ada tingkatan–tingkatannya seperti sekolah formal pada umumnya tapi mengunakan bahasa adat Sentani yaitu kelas kahe setara SD, kayouw setara SMP dan kahebey setara SMA. Pada setiap tingkatan memiliki tingkatan mata pelajaran yang berbeda dan mulai dari dasar sampai menengah.
(Baca juga: Curah Hujan Pengaruhi Turunnya Debit Air Hingga 50 Persen di Jayapura)
Untuk diketahui bahwa sekolah adat Kabupaten Jayapura ini bernama sekolah adat Hawe Permai yang mengambil nama Hawe merupakan nama salah satu selat yang ada di kampung Hobong dan sekolah adat ini didirikan melalui swadaya masyarakat yang dipelopori oleh Orgenes Monim yang sehari–hari bekerja sebagai aparatur sipil negara di pemerintah Kabupaten Jayapura.
Copyright ©Nokenlive "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com
Sobat baru saja selesai membaca :
Lestarikan Adat Istiadat dan Budaya Suku Sentani Melalui Sekolah Adat Hawe Permai
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Lestarikan Adat Istiadat dan Budaya Suku Sentani Melalui Sekolah Adat Hawe Permai dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Lestarikan Adat Istiadat dan Budaya Suku Sentani Melalui Sekolah Adat Hawe Permai link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2019/02/lestarikan-adat-istiadat-dan-budaya.html