Judul : Penembakan Deiyai: Kasat Brimob Polda Papua Mengaku Anggotanya yang Penembak
link : Penembakan Deiyai: Kasat Brimob Polda Papua Mengaku Anggotanya yang Penembak
Penembakan Deiyai: Kasat Brimob Polda Papua Mengaku Anggotanya yang Penembak
Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol Henri Simanjuntak pegang megaphone dan anggota DPRD Deiyai, Alfred Pakage (kiri) di kampung Oneibo, Deiyai sebelum olah TKP, Sabtu, (5/8/2017) – Foto: Abeth You. |
Demikian disampaikan oleh Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol Henri Simanjuntak sebelum melakukan olah TKP di Kampung Oneibo, Sabtu (5/8/2017). Menurutnya, untuk itu, ia berharap ada bantuan dan dukungan dari semua masyarakat, LSM dan gereja diDeiyai agar bisa sampai di tingkat pengadilan.
“Kasat Brimob juga sudah mengaku bahwa yang menembak itu anggotanya, berarti itu sudah terbuka. Mari kita bekerja bersama agar prosesnya segera selesai,” harapnya.
Ia mengatakan pihak kepolisian tidak menurutp-nutupi peristiwa memalukan tersebut, apalagi peristiwa ini terjadi di tempat terbuka. Polisi saja, lanjutnya, tidak bisa bekerja. Harus ada kerjasama dan bantuan dari masyarakat di sini (Deiyai), terutama yang menjadi saksi. Ia menegaskan, kehadiran pihaknya merupakan wujud dari kepedulian terhadap insiden yang menewaskan Yulianus Pigai (30).
"Kapolda Papua dan Kapolri sangat serius dalam penuntasan kasus itu," jelasnya.
Anggota DPRD Deiyai, Alfred Pakage di kesempatan itu menegaskan, bahwa untuk kedepan tidak boleh lagi terjadi penembakan terhadap rakyatnya, sebab Tuhan menciptakan manusia di dunia untuk saling melindungi dan menyayangi.
“Rakyat saya jangan dibunuh. Tidak boleh ada petunjuk tembak. Saya sangat sedih, rakyatku dibunuh macam binatang. Cukup sampai di sini,” katanya.
Ia meminta kepada Komnas HAM Perwakilan Papua yang turun ke lapangan agar serius unutk menangani kasus ini hingga tiba di meja hijau.
“Komnas HAM antar sampai ke pengadilan. Kami akan tunggu informasi selanjutnya,” harapnya.
Brimob menembak dalam jarak 15 meter
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kampung Oneibo, Marius Pakage kepada Jubi mengatakan oknum Brimob yang menembak masyarakat sipil di Deiyai melakukannya hanya dalam jarak sekitar 15 meter.“Setelah tembak mati, Brimob itu bilang mana kamu punya senjata? Brimob melakukan penembakan dengan jarak 15 meter. Saat mau tembak, saya berdiri di tengah antara anak-anak (korban penembakan) dan Brimob lalu saya angkat tangan pertanda damai. Saat itu saya pakai pakaian dinas lengkap dengan garuda,” urai Marius Pakage yang merupakan kepala kampung Oneibo dan menjadi salah satu saksi korban dalam insiden tersebut.
Ia menceritakan, anak-anak (para korban) usir Brimob yang saat itu menggunakan atribut lengkap (baju hitam) datang dari samping camp perusahaan Dewa. Lalu, para Brimob putar balik dengan kendaraan (empat mobil) partoli, satu truck, satu hilux milik perusahaan Dewa. Tak lama kemudian, terjadilah penembakan tersebut. Penembakan tersebut menurutnya tidak dilakukan ke udara karena ia merasakan ada beberapa peluru yang mengarah kepadanya. Begitu juga anak-anak yang berdiri disekitarnya.
"Tiba-tiba saja saya lihat anak-anak sudah berjatuhan. Sebagian mereka langsung lari ke air untuk merendam bagian tubuh mereka yang tertembak agar panas peluru itu hilang dari tubuh mereka," jelasnya. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Sobat baru saja selesai membaca :
Penembakan Deiyai: Kasat Brimob Polda Papua Mengaku Anggotanya yang Penembak
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Penembakan Deiyai: Kasat Brimob Polda Papua Mengaku Anggotanya yang Penembak dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Penembakan Deiyai: Kasat Brimob Polda Papua Mengaku Anggotanya yang Penembak link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/08/penembakan-deiyai-kasat-brimob-polda.html