Umat Katolik MTB Gelar Doa Solidaritas Untuk Keutuhan NKRI - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Umat Katolik MTB Gelar Doa Solidaritas Untuk Keutuhan NKRI, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Umat Katolik MTB Gelar Doa Solidaritas Untuk Keutuhan NKRI
link : Umat Katolik MTB Gelar Doa Solidaritas Untuk Keutuhan NKRI

Umat Katolik MTB Gelar Doa Solidaritas Untuk Keutuhan NKRI

Saumlaki, Malukupost.com - Ribuan umat Katolik dari sejumlah paroki dan stasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Minggu (14/5) sore hingga malam ini menggelar doa Rosario solidaritas yang berpusat di taman kota atau tugu Ir.Soekarno, Saumlaki.

Perwakilan umat yang datang dari beberapa paroki seperti Ratu Rosario suci Olilit Timur, Hati Kudus Yesus Olilit Barat, Paroki Santo Mathias yang membawahi stasi Saumlaki, stasi Sifnana, dan stasi Bomaki, serta Paroki Santo Petrus Lorulun seperti stasi Lauran, Kabyarat, Ilngei, Wowonda, Tumbur dan Lorulun, maupun perwakilan umat dari Paroki Hati Kudus Arui itu awalnya berkumpul di gereja masing-masing dan berziarah menuju taman kota Saumlaki.

Berdasarkan pantauan, Doa Rosario meriah dipimpin oleh tujuh orang imam dengan selebran utama yakni Wakil Uskup Wilayah Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya, RD. Simon Petrus Matruty itu dihadiri juga oleh puluhan suster dari tarekat Alma, MM, dan PBHK.

Umat secara bersamaan berdevosi kepada Bunda Maria dan mendoakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mendoakan pemimpin Negara dan daerah MTB, serta para pejuang keadilan dan kebenaran maupun mendoakan damainya negeri ini.

“Negeri kita sedang berada dalam suasana sulit, dan melalui firman Tuhan saat ini kita diajak untuk menjadi garam dan terang dunia bagi semua orang. Untuk itu, identitas ini hendaknya melekat dalam diri kita sehingga kita pun dapat membawa terang, sukacita dan kebahagiaan bagi semua orang. Untuk itu, hanya dengan doa maka pemerintah, aparat penegak hukum dan seluruh pemimpin di negeri ini dimampukan oleh Tuhan untuk bertindak jujur, adil dan mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan” ujar Wakil Uskup dalam khotbahnya.

Doa Rosario dengan wujud doa yang dibacakan secara langsung oleh lima orang perwakilan umat dari masing-masing paroki dan stasi itu dilanjutkan dengan pembakaran lima belas ribu lilin sesuai jumlah perwakilan umat yang hadir mengelilingi patung Ir.Soekarno.

Wakil Uskup Simon Petrus Matruty katakan, umat Katolik yakin dan percaya bahwa dengan berdevosi kepada bunda Maria, ibu Yesus maka akan terjadi banyak mujizat untuk bangsa ini. Hal itu seperti diimani dalam kitab suci yakni peristiwa di Kana.

“Kami tidak punya kemampuan apa-apa, namun kami yakin dan percaya bahwa hanya dengan doa sajalah maka rahmat Tuhan akan turun untuk negeri kita ini, sehingga aman dan damai akan terwujud,” katanya.

Wakil Uskup menambahkan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari seruan moral Uskup diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, dimana Uskup menghendaki agar umat katolik tidak berdiam diri dalam situasi bangsa saat ini melainkan terus memperjuangkan cita-cita negeri ini utnuk mewujudkan keadilan, keamanan, kamakmuran.

“Uskup selalu menekankan bahwa nilai kemanusiaan di negeri ini mestinya diutamakan karena dengan begitu akan menyatukan semua masyarakat dengan keanekaragaman yang kita miliki,” ungkapnya.

Sesuai pantauan, kegiatan tersebut berjalan aman dan lancar hingga berakhir yang dikawal ketat oleh aparat kepolisian resort MTB. Massa yang diprediksikan berjumlah lima belas ribu orang itu selain berdoa, mereka juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan ajakan dan komitmen umat untuk mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika. kegiatan tersebut berjalan lancar dan setelah berakhir, massa akhirnya dengan tertib membubarkan diri. (MP-14)

Sobat baru saja selesai membaca :