Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya"

Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya" - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya", dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Indonesia Timur, Artikel Irian Jaya, Artikel Kabar, Artikel Papua, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya"
link : Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya"

Baca juga


Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya"

Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya"
 Presiden Joko Widodo saat meninjau rencana pembangunan dermaga peti kemas Depapre tahun 2016 lalu - Foto: Engelbert Wally.
Jayapura -- Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Ruben Magai mengatakan, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar berniat menyelesaikan masalah Papua, jangan terlalu percaya dan mendengar "pembisiknya".

Ia mengatakan, Presiden Jokowi jangan terpengaruh oleh laporan orang-orang yang selalu mengorbankan orang asli Papua demi kepentingan mereka.

"Jokowi seakan dikendalikan demi kepentingan mereka. Jokowi jangan mau ditipu-tipu. Presiden Jokowi harus gentel menyelesaikan masalah Papua. Untuk menyelesaikan masalah Papua Jangan terlalu mendengar laporan mereka yang juga cari makan di Tanah Papua," kata Ruben, Kamis (9/2/2017).

Menurut dia pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah Papua. Dia menambahkan tak dipungkiri bahwa isu Papua akan terus berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai negara di dunia.

"Misalnya saja United Liberation Movement West Papua (ULMWP) sudah menjadi pengamat dalam Melanesian Sperahead Group (MSG). Kini sudah diberikan ruang kerja di kantor MSG, itu artinya Pemerintah Indonesia dan perwakilan orang asli Papua sudah setara di MSG," ujarnya.

Presiden Jokowi tak bisa hanya menunggu dan mendapat laporan. Itu tak akan menyelesaikan masalah politik, HAM dan lainnya di Papua. Upaya apapun yang dilakukan Kementerian Luar Negeri, suka tidak suka, ULMWP kini sudah mendapat dukungan di MSG.

"Presiden Jokowi sedang termakan isu intelejen. Harusnya dia tidak terpengaruh. Namun situasi itu justru menjadi nilai plus untuk perjuangan Papua. Dukungan untuk Papua terus berdatangan," katanya.


Gubernur Papua, Lukas Enembe juga menilai masalah di Papua selama ini akibat negara tak bisa mengelola provinsi paling timur Indonesia itu.

"Kalau masalah Papua kini menjadi isu internasional, itu bukan kesalahan gubernur. Bukan kelemahan bupati. Kelemahan negara," kata Enembe beberapa hari lalu.

Katanya, banyak orang Papua dibunuh, namun tidak pernah diselesaikan. Niat pemerintah dan Komnas HAM menyelesaikannya hingga kini belum ada hasil. (*)


Copyright ©Tabloid JUBI | Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com


Sobat baru saja selesai membaca :

Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya"

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya" dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Ingin Selesaikan Masalah Papua? Jokowi Diminta tidak Terlalu Percaya “Pembisiknya" link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/02/ingin-selesaikan-masalah-papua-jokowi.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :