Judul : Hebatnya Para Customer Service Saya
link : Hebatnya Para Customer Service Saya
Hebatnya Para Customer Service Saya
Hari ini, penjualan saya melalui bisnis online cukup bagus. Pasalnya, sampai jam segini saja, ketika tulisan ini dibuat pada pukul 13.54 WIB, omset yang masuk sudah Rp1.474.000. Sebuah capaian yang lumayan. Mengapa demikian? Karena iklan yang saya keluarkan di facebook juga tidak begitu banyak. Baru Rp240.000.
Karena ada peningkatan dibandingkan hari-hari sebelumnya, maka saya kemudian bertanya ke beberapa customer service (CS) yang saya punya.
"Mbak, hari ini rame ya yang invite dan tanya-tanya?"
"Alhamdulillah, Bang Syaiha. Rame banget ini. Kalau lancar juga Insya Allah bakalan ada yang transfer lagi nanti sore. Makasih ya Bang, udah buatin iklannya."
"Iya, mbak. Makasih kembali karena sudah jadi CS yang hebat. Sudah bisa mengarahkan konsumen untuk transfer dan akhirnya closing."
Saya menjalankan bisnis online sejak bulan Oktober 2016 dan sampai saat ini masih fokus di Facebook Ads saja. Belum merambah yang lainnya. Bukan karena apa-apa sih. Lebih kepada keinginan saya untuk mahir disini dulu sebelum mencoba ke ilmu yang lain, Google Adwords misalnya.
Tahun depan, kalau saya merasa Facebook Ads sudah saya kuasai, maka mungkin saya akan belajar yang lain. Ada dua ilmu yang saya ingin pelajari lebih dalam: (1) Google Adwords dan (2) Google Adsense. Semoga kelak, saya bertemu guru yang bisa membagi ilmunya dengan baik kepada saya.
Kembali ke bisnis online yang saya jalani yaaa...
Jadi, selama ini saya punya CS yang menjadi pahlawan saya untuk mengarahkan calon konsumen agar transfer ke rekening yang sudah ditentukan. Mereka lah yang hebat sebenarnya, karena mereka bekerja keras meyakinkan calon pembeli untuk melakukan transaksi.
Sedangkan saya, memiliki tanggung jawab menciptakan leads (invite BBM atau chatting WhatsApp ke CS). Semakin tinggi leads yang masuk, maka peluang terjadinya closing akan semakin besar.
Analoginya seperti corong.
Karena ada peningkatan dibandingkan hari-hari sebelumnya, maka saya kemudian bertanya ke beberapa customer service (CS) yang saya punya.
"Mbak, hari ini rame ya yang invite dan tanya-tanya?"
"Alhamdulillah, Bang Syaiha. Rame banget ini. Kalau lancar juga Insya Allah bakalan ada yang transfer lagi nanti sore. Makasih ya Bang, udah buatin iklannya."
"Iya, mbak. Makasih kembali karena sudah jadi CS yang hebat. Sudah bisa mengarahkan konsumen untuk transfer dan akhirnya closing."
Saya menjalankan bisnis online sejak bulan Oktober 2016 dan sampai saat ini masih fokus di Facebook Ads saja. Belum merambah yang lainnya. Bukan karena apa-apa sih. Lebih kepada keinginan saya untuk mahir disini dulu sebelum mencoba ke ilmu yang lain, Google Adwords misalnya.
Tahun depan, kalau saya merasa Facebook Ads sudah saya kuasai, maka mungkin saya akan belajar yang lain. Ada dua ilmu yang saya ingin pelajari lebih dalam: (1) Google Adwords dan (2) Google Adsense. Semoga kelak, saya bertemu guru yang bisa membagi ilmunya dengan baik kepada saya.
Kembali ke bisnis online yang saya jalani yaaa...
Jadi, selama ini saya punya CS yang menjadi pahlawan saya untuk mengarahkan calon konsumen agar transfer ke rekening yang sudah ditentukan. Mereka lah yang hebat sebenarnya, karena mereka bekerja keras meyakinkan calon pembeli untuk melakukan transaksi.
Sedangkan saya, memiliki tanggung jawab menciptakan leads (invite BBM atau chatting WhatsApp ke CS). Semakin tinggi leads yang masuk, maka peluang terjadinya closing akan semakin besar.
Analoginya seperti corong.
Lihat corong yaaa... Bagian atas adalah leads, sedangkan bagian bawah yang kecil adalah closing. Leads yang masuk harus besar dan banyak, agar peluang closing yang terjadi semakin besar. Nah, kalau leads yang masuk kecil, maka kecil jugalah transaksi yang mungkin terjadi.
Menciptakan leads itu susah-susah gampang. Karena saya harus meramu iklan dengan baik dan benar. Pemilihan gambar tidak boleh asal-asalan. Diksi yang dipakai juga nggak boleh sembarangan. Harus menggunakan kata-kata yang sekiranya, ia akan mempengaruhi psikologi calon pembeli agar rela melakukan transaksi.
Kalau iklannya datar doang, maka leadsnya pasti rendah. Nggak bakalan ada transaksi.
Sedangkan untuk menciptakan closing, tentu saja CS saya yang lebih paham. Saya pernah mencoba sesekali mencoba menjadi CS, ternyata cukup memusingkan kepala saya. Banyak pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan, tapi tetap saja ditanyakan oleh calon pembeli.
Misalnya...
...di website jualan saya sudah lengkap ada harga, cara pakai, dan cara pesan, tapi konsumen tetap saja bertanya, "Harganya berapa?" atau "Cara pakainya gimana ya, Sist?" atau "Ada efek sampingnya nggak?"
CS saya cukup sabar menjawab semua pertanyaan demikian. Tidak seperti saya yang ketika ditanyakan hal-hal itu, saya kirim aja link websitenya dan kemudian saya tambahkan captionnya: "Dibuka dan dibaca dulu ya, Bund. Di dalamnya lengkap. Kalau sudah dibaca, baru tanyakan hal yang perlu-perlu saja."
...dan taraaaaaaaaaaaaa, calon konsumen itu kemudian tidak membalas lagi dan tidak jadi beli.
Dari hal itu, saya kemudian belajar banyak, bahwa menjadi CS butuh kesabaran yang tinggi. Butuh kestabilan emosi yang handal. Karena kalau emosinya nggak stabil, bisa berabe jadinya.
So, di akhir tulisan ini, ingin sekali saya mengucapkan terimakasih yang dalam ke CS-CS yang sudah sangat hebat mengarahkan calon pembeli untuk melakukan transaksi.
Kalian benar-benar hebat...
Sobat baru saja selesai membaca :
Hebatnya Para Customer Service Saya
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Hebatnya Para Customer Service Saya dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Hebatnya Para Customer Service Saya link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/04/hebatnya-para-customer-service-saya.html