Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar"

Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar" - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar", dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar"
link : Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar"

Baca juga


Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar"

Aulia (13) mengundurkan diri pada kompetisi Piala Gubernur Magetan, Jum'at (23/12)

Kasus pengunduran diri karateka putri pada kompetisi Piala Bupati Magetan, Jawa Timur ditanggapi oleh Pengurus Provinsi Forki Jatim.

Pengprov Forki membantah pengunduran diri Aulia terkait adanya pelarangan berhijab bagi peserta kompetisi.

Pernyataan itu dikeluarkan sebagai respon atas informasi yang beredar di media sosial. Dimana pada kejuaraan tersebut, dilaporkan karateka Ngawi, Aulia (13), dilarang bertanding oleh wasit gara-gara menggunakan hijab, Jum'at (23/12) lalu.

Purwanto, Tatami Manajer atau Juri Kepala yang bertugas dalam kejuaraan itu, membantah keras kabar yang beredar.

Sebab, menurut juri berlisensi AKF (Asian Karate Federation) ini, tidak pernah ada larangan bagi atlet berhijab untuk mengikuti pertandingan di kejuaraan itu.

Purwanto mencontohkan, atlet asal Mojokerto yang meraih emas dalam kejuaraan, juga menggunakan hijab selama pertandingan.

"Tidak ada perintah dari wasit untuk melepas hijab. Bahkan, atlet Mojokerto yang memakai hijab standar, kita jadikan contoh kepada semua peserta", ujarnya.

Ia melanjutkan, ada aturan yang harus diikuti semua karateka dalam kejuaraan. Menurutnya, aturan itu sudah disampaikan pada saat Technical Meeting dan disepakati.

Salah satunya, adalah penggunaan hijab dengan standard WKF (World Karate Federation) yang sudah disetujui oleh IKO (International Karate Organization).

"Sebelum bertanding, kita sudah memberikan kesempatan kepada semua peserta dengan mengumumkan agar atlet yang berhijab tidak standar, mengganti dengan yang standard WKF (World Karate Federation), termasuk yang bersangkutan. Bahkan kita juga kasih contoh hijab standar yang dipakai atlet Mojokerto kepada semua peserta", jelasnya.

Namun, kata Purwanto, saat nama Aulia dipanggil untuk menjalani pertandingan, yang bersangkutan malah tidak ada entah kemana.

"Karena sudah kita panggil tapi tidak ada, ya kita anggap mundur", ucapnya.

Sebelumnya lewat media sosial dikisahkan, Aulia saat itu diminta salah satu juri melepas jilbab yang dipakainya dan menggantikan dengan penutup kepala yang terbuka lehernya.

Namun, Aulia menolak karena penutup tersebut dinilai tidak menutup keseluruhan aurat. (Jawapos)


Sobat baru saja selesai membaca :

Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar"

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar" dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Jilbab karateka Ngawi dianggap "tidak standar" link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/12/jilbab-karateka-ngawi-dianggap-tidak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :