Berkenalan dengan Ahmadi

Berkenalan dengan Ahmadi - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Berkenalan dengan Ahmadi, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Daerah, Artikel Jatim, Artikel Jawa Timur, Artikel Kabar, Artikel Malang, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Berkenalan dengan Ahmadi
link : Berkenalan dengan Ahmadi

Baca juga


Berkenalan dengan Ahmadi



Oleh : Abdik Maulana

   Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat, mayoritas orang memang lebih mengenal kabupaten ini sebagai tempat terselenggaranya perundingan Linggarjati, namun ada yang menarik di kabupaten ini selain  menjadi tuan rumah perundingan linggarjati yaitu tentang adanya suatu desa yang mayoritas penduduknya merupakan golongan Ahmadiyah atau biasa disebut Ahmadi.
   Telah banyak media yang memberitakan bahwa Ahmadiyah itu sesat, lalu sebenarnya Apasih golongan Ahmadiyah itu? Apakah ajarannya memang menyimpang dari ajaran islam pada umumnya?
  Dari pertannyaan itulah lah yang melatarbelakangi Sahabat Ahmadi untuk memperkenalkan diri serta mau menununjukan bahwa mereka masih merupakan penganut agama Islam yang sesungguhnya. Kegiatannya yaitu Live In Sahabat Ahmadi 2017 di Desa Manislor Kec. Jalaksana Kab. Kuningan Jawa Barat. 
Pelaksanaan dimulai pada tanggal 25-27 Agustus 2017, dan kebetulan bekerjasama dengan Sahabat-sahabat dari Universitas Kanjuruhan Malang yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta ada sebagian delegasi dari Komunitas Gerakan Gusdurian Muda (GARUDA) Kota Malang.
   Hari pertama, diisi dengan pembukan serta perkenalan dari masing-masing peserta maupun panitia. Setelah itu dilanjutkan dengan ramah tamah yang berisikan pengenalan singkat apa itu ahmadiyah serta bagaimana sejarahnya di Indonesia. Oleh salah satu pemateri yang meyampaikan secara singkat bahwa ahmadiyah merupakan salah satu jamaah muslim yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (lahir 1835 wafat 1908) pada tahun pada tahun 1889, disebuah kota kecil yang bernama Qadian,Punjab India. Ahmadiyah didirikan dengan tujuan untuk mengembalikan islam kepada bentuknya yang asli. Dan setelah acara perkenalan dan ramah tamah dilanjut dengan acara donor darah yang kemudian hunting lokasi serta Observasi, dalam hal ini yang menjadi tujuannya yaitu masjid-masjid yang didirikan oleh jamaat ahmadiyah dan makam jamaat di desa Manislor.
   Hari kedua, dimulai dari penyampaian materi wajib untuk setiap peserta yantu tentang Aqidah Ahmadiyah dan ada pula materi untuk masing-masing kelompok mulai dari Sistem Organisasi, Kaderisasi, Pengelolaan Keuangan, dan Peran Serta kepada Masyarakat dan Bangsa. Dari keseluruhan yang paling penting adalah materi Aqidah karena biasanya pada pembahasan ini yang sering menjadi perdebatan banyak orang mengenai citra ahmadiyah di masyarakat. Maka dari itu Bapak Abdul Rozak (sebagai pemateri Aqidah Ahmadiyah) sangat menekankan bagaimana peserta harus benar-benar memahami materi ini, supaya peserta mampu menjawab kontroversi yang selama ini meracuni pandangan publik tentang isu sesatnya Ahmadiyah. 
   Bapak Abdul Rozak memaparkan bahwa pada intinya Ahmadiyah itu sama seperti golongan Islam pada umumnya yaitu Rukun Islamnya ada 5; syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji. Serta mempunyai rukun Iman ada 6; iman kepada Allah SWT, malaikat, kitab, Rasul, hari akhir, Serta qadha dan qodar. Beliau juga menjelaskan sebagaimana dikutip dari Karya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yaitu Ainah Kamalai Islam pada halaman 567 yang isinya mengenai latarbelakang pengangkatan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi (Dhily/Nabi Ummati) yaitu untuk meneruskan syariat yang dibawa Nabi Muhammad SAW serta sebagai Mujaddid (bagi Muslim ditujukan kepada seorang yang dipecayai telah diutus Allah disetiap kurun Hijrah, yang ditugasi untuk memulihkan kembali Islam, dan memperbaiki segala penyimpangan-penyimpangan dalam ajaran Islam). Dan mungkin yang menjadi perbedaan dengan umat islam lain disini adalah jemaat Ahmadiyah mengakui bahwa Nabi Isa AS memang telah wafat dan Mirza Ghulam Ahmad merupakan Al-masih dan Imam Mahdi (pemimpin yang mendapat petunjuk atau penebus) yang dijanjikan. 
   Pada akhirnya, dihari ketiga telah sampai penghujung acara dan dilanjut fieldtrip ke museum Linggarjati, setelah itu para peserta pulang kembali ke kota Malang dengan membawa pengetahuan baru mengenai pengalaman serta perkenalan dengan sahabat Ahmadi. Pesan yang diperoleh yaitu sebagai umat yang beragama kita tidak boleh saling mencaci atau saling membeci, baik terhadap perbedaan agama maupun suatu golongan yang notabene merupakan suatu bagain dari agama itu sendiri apalagi dalam suatu naungan NKRI yang mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tertulis pada lambang negara Indonesia.
SALAM DAMAI…


Sobat baru saja selesai membaca :

Berkenalan dengan Ahmadi

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Berkenalan dengan Ahmadi dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Berkenalan dengan Ahmadi link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/09/berkenalan-dengan-ahmadi.html

Subscribe to receive free email updates: