188 Calon Kades Deklarasikan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: 188 Calon Kades Deklarasikan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Jawa Tengah, Artikel Kabar, Artikel Kebumen, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : 188 Calon Kades Deklarasikan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran
link : 188 Calon Kades Deklarasikan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran

188 Calon Kades Deklarasikan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran

Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran. (Foto: Humas Kebumen)

KEBUMEN (http://ift.tt/1fsIlf9) - Deklarasi Pilkades Damai dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran dilaksanakan di Aula Setda Kebumen, Rabu (2/8/2017). Sebanyak 188 bakal calon kepala desa dari 49 desa di 22 kecamatan mendeklarasikan diri akan menggelar Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran.

Mereka yang terdiri 182 bakal calon kepala desa dan 2 bakal calon kepala desa Pengganti Antar Waktu (PAW) dari dua desa, yakni Desa Wirogaten, Kecamatan Mirit dan Desa Kemukus, Kecamatan Gombong menyatakan komitmen mereka di hadapan Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, dan jajaran Forkompimda. Haarapannya Pilkades serentak yang akan dilaksanakan pada 6 September 2017 dapat berjalan dengan baik, damai, bersih dan tanpa wuwuran.

Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, menegaskan tekadnya untuk menggelar Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran di Kabupaten Kebumen, sekaligus mempelopori Pilkades Bersih di Indonesia.

"Kita ingin jadi pelopor Pilkades Bersih di Indonesia. Agar banyak orang yang potensial, kompeten dan jujur -berani maju mencalonkan diri, dan tampil sebagai pemimpin (Kades) yang langsung fokus membangun Desanya," tegas Yahya Fuad, dihadapan ratusan bakal calon kepala desa.

Bupati mengingatkan seluruh bakal calon Kades dan pendukungnya untuk tidak melakukan praktik politik uang (wuwuran). Sejak awal, calon pemimpin harus bersikap jujur. Pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, akhlak yang terpuji, dan cakap dalam memimpin.

"Karena pemimpin adalah figur penting. Sebagai man behind the gun, yang akan menentukan sukses tidaknya program-program pembangunan yang telah direncanakan," terangnya.

Masyarakat sendiri juga harus dididik agar menjadi masyarakat yang jujur. Masyarakat yang perwira. "Masyarakat yang lebih bahagia ketika dapat berbagi. Dan masyarakat yang memiliki rasa malu ketika menerima wuwuran," tandasnya. (*/Humas Kebumen)

KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:

admin@beritakebumen.info

Sobat baru saja selesai membaca :