Judul : Hebatnya Dia
link : Hebatnya Dia
Hebatnya Dia
Pagi ini, sambil menunggu ide di kepala muncul untuk menulis apa, saya berkata kepada istri saya, "Ummi, tolong buatkan Abi kopi ya. Udah ada kan kopinya?"
Kebetulan memang, kemarin sore kopi di rumah kehabisan. Makanya saya tanya demikian.
"Udah, Bi. Beli tadi malam." Istri saya mendekat, melingkarkan tangannya ke leher saya. Bertanya pelan, "Kenapa sih Abi seneng ngopi? Emang enak ya?"
Ditanya demikian, saya bingung. "Ngopi tuh nggak enak-enak amat sih. Tapi nggak tahu lah, rasanya kalau nggak ngopi kayak ada yang kurang mungkin ini yang namanya sudah kecanduan ya?. Apalagi kalau pagi begini, mata berat, dingin, jadi pengennya nyeruput kopi hangat, biar lebih jreng."
"Yaudah, Ummi buatkan ya." istri saya lalu bangkit dan berjalan ke dapur. Saya memandanginya dari belakang, berbisik dalam hati, Alhamdulillah ya Allah, engkau berikan hamba istri yang baik dan juga pengertian.
Bukan apa-apa sih, karena kalau boleh jujur, barangkali adalah sebuah hal yang menakjubkan loh! Ada seorang perempuan yang cantik, mau menerima saya menjadi suaminya. Apalagi, ketika hendak meminangnya dulu, saya ini nggak punya pekerjaan tetap. Penghasilan aja cuma 800 ribuan sebulan.
Sekarang bayangkan..... Apa untungnya menikah dengan saya? Wajah biasa, penghasilan jauh dari kata ada, dan yang paling parah, kaki kanan saya pincang.
Oh well!!
Orang yang kakinya sehat saja susah mencari pekerjaan, apatah lagi saya yang jelas-jelas punya kekurangan, kan?
Paham bagaimana hebatnya istri saya sekarang?
Istri saya adalah seorang perempuan yang cantik ini kenyataan, istri saya memang cantik, imut-imut dan menggemaskan. Setelah menikah, saya kemudian pun tahu bahwa sebelumnya ia sudah beberapa kali dilamar dan dijodohkan ke lelaki yang mungkin jauh lebih baik daripada saya dalam hal fisik dan penghasilan.
Artinya, istri saya punya bargaining position yang tinggi, toh? Kalau mau, dia sebenarnya bisa saja menikah dengan lelaki yang jauh lebih baik daripada saya. Lah ini kok mau-maunya menerima saya?
Disitulah letak kehebatan dia, menurut saya.
...dan karena hal itulah, saya berusaha mencintainya sepanjang usia. Semoga.
Sobat baru saja selesai membaca :
Hebatnya Dia
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Hebatnya Dia dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Hebatnya Dia link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/09/hebatnya-dia.html