Judul : Tuntutan oposisi Sunni di perundingan Astana
link : Tuntutan oposisi Sunni di perundingan Astana
Tuntutan oposisi Sunni di perundingan Astana
Suasana perundingan di Astana |
Oposisi juga menolak bertatap langsung dengan delegasi Assad. Dan bersikeras negosiasi dilakukan melalui perantara.
Mereka pun menyerukan agar pembicaraan itu diadakan mengacu resolusi PBB no. 2254 tentang transisi politik Suriah.
Serupa, juru bicara pejuang oposisi wilayah selatan, Mayor Essam al-Rayes, juga mengungkapkan pertimbangannya tentang penerapan gencatan senjata nasional.
Sementara soal perundingan damai akan jadi domain komite politik oposisi, HNC.
"Adapun solusi damai, itu adalah yurisdiksi Komite Negosiasi Tinggi (HNC)", tegasnya.
Pembicaraan Astana berfokus pada pelepasan para tahanan di penjara rezim dan akses bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terkepung, menurut Rayes.
Oposisi juga menuntut ditariknya milisi Syi'ah asing yang mendukung rezim.
Pertemuan ini digagas oleh Rusia dan Turki, setelah sebelumnya membuat kesepakatan gencatan senjata Desember lalu.
Namun kesepakatan itu tidak berjalan lancar. Pasukan Assad dan milisi Syi'ah masih melancarkan serangan di beberapa tempat, seperti Wadi Barada.
Delegasi oposisi terdiri dari beberapa tokoh pejuang yang dipimpin oleh Muhammad Alloush, tokoh senior Jaisyul Islam.
Sementara rezim Assad mengutus duta besarnya di PBB, Basyar al-Ja’afari, bersama delegasi militer. (Orient-news)
Sobat baru saja selesai membaca :
Tuntutan oposisi Sunni di perundingan Astana
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Tuntutan oposisi Sunni di perundingan Astana dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Tuntutan oposisi Sunni di perundingan Astana link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/01/tuntutan-oposisi-sunni-di-perundingan.html