K e t i k a ...

K e t i k a ... - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: K e t i k a ..., dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Ragam, Artikel Unik, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : K e t i k a ...
link : K e t i k a ...

Baca juga


K e t i k a ...



Segala yang telah diputuskan, pasti ada dampak positif dan negatif. Ketika keputusan itu diambil dengan tergesa-gesa, tidak  berpikir lebih panjang, seakan hanya ada satu pilihan,  karena waktu seakan mengejar,  pilihan itu seakan terbaik. Berpositif thinking, mungkin semua adalah jalannya.   

Melaju pelan tapi pasti, menghadapi semua kejadian dan peristiwa, satu per satu.  Ketika penat mulai terasa, masih  dicoba untuk mengenyahkan segala pikiran buruk dan tetap berpositif thinking. Aneh, mengapa semua seakan menjadi beban. Berat. Ada orang bilang, tidak ikhlas. Ikhlas sangat relatif, masing-masing melihat dari sudut yang berbeda.  Apa ini cara pandang yang kurang "beriman" ? Tanpa disadari mereka masuk dalam kehidupan dan membaca, merasakan apa yang telah terjadi, dan  membuat mereka salut serta segan, akhirnya mereka menggeleng-gelengkan kepala, dan berkata : "kamu hebat dan kuat",  seakan menjadi icon "superwoman" yang selalu mampu menghadapi kehidupan, dan selalu pandai menyelesaikan beban berat.

Hebat ? Dalam hal apa ? 

Tahukah, bahwa dibalik semua itu ada satu yang mereka tidak dimengerti  ?  Di antara kekuatan yang mereka "lihat" dan "rasakan", ada satu yang sering membuat termenung. Bahwa ada ketenangan yang diperlukan untuk menyelesaikan semuanya. Hanya minta satu kesempatan, biar semua diselesaikan tanpa dengan tuntutan bertubi-tubi yang bisa membuat jatuh terjerembab. Tidak mengeluh, tapi mencoba untuk mengingatkan bahwa dari semua kekuatan itu ada keterbatasan. 

Kemudian lahirlah satu kondisi "tidak bisa menolak",  "tidak mau bersuara", "tidak mau berkomentar", hanya karena takut membuat orang sakit hati dan dosa. Mungkin hanya menggerutu dalam hati (lebih dosa?). Pasrah ? Tidak. Pikiran bergelut untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk semua. Satu kesempatan pun hilang walau hanya untuk menikmati waktu agar bisa menghabiskan waktu sendiri. Biarlah, ini hanya sementara.  Ujian datang dari berbagai penjuru,  kehidupan, keluarga, anak-anak, dan materi. Menumpuk. Satu-satu dihadapi diselesaikan, pelan memang, karena tahu kemampuan sampai dimana. Kadang ingin pergi seperti pengecut yang lari dari kenyataan.  Tidak, ada tanggung jawab dan kewajiban yang aku miliki. 
Menghabiskan waktu di tempat jauh, bukan untuk bersenang-senang. Ikhtiar. Jika raga ini bisa bicara, mungkin dia sudah berteriak agar bisa berhenti walau sesaat. Ketika mata menahan kantuk dan akhirnya tidak bisa tidur walaupun sekejap, terasa satu tetes air mata terjatuh di atas meja kecil, seakan berkata, istirahatlah. 

Mungkin waktu berbeda dengan yang lain. Mungkin cara kerja berbeda juga. Dan mungkin  banyak "berbeda" dengan yang lain. Tak perlu orang ikut campur dan menganggu karena perbedaan ini, karena tidak pernah mengganggu mereka.  Ketika orang masuk dalam kehidupan pribadi, tidak akan pernah ada izin karena itu adalah ranah tersendiri. Ketika mereka mencoba "care', telah ada rambu dimana mereka bisa memasukinya. Maaf.

Ketika tanggung jawab dirasa mulai terbagi, tidak berarti tidak boleh terbagi. Tetapi telah ada prioritas dan bagian masing-masing. Tolong, tidak ingin hanya karena ini bisa membuat  pergi dan mencari jati diri kembali. Sudah cukup paham apa yang  dibutuhkan, bukan yang diinginkan, karena keinginan itu terlalu banyak dan terlalu indah. Sekarang apa yang dibutuhkan, mereka harus tahu dan memahami. Bukanlah lagi seperti bocah kecil ketika menginginkan sesuatu. Bahasa tubuh dan raut muka sudah cukup untuk menunjukkan apakah suka atau tidak. Usia dewasa seharusnya sudah cukup paham untuk mengetahui segala sesuatunya. Mungkin satu saat perlu "kata", tapi tidak mengumbar kalimat. Terlalu banyak kalimat bisa menghilangkan makna sejatinya. 

Tapi, orang menilai lain. Terlalu diam, dan membiarkan. Terlalu baik. Bukan itu maksudnya. Tidak ingin membuat orang terluka. "Tapi mereka tidak akan mengerti ... " Karena mereka tidak mengerti. Mereka bermain dengan pikiran sendiri. Satu ucap kata bisa membuat orang sakit. Jangan... Dan orang akan membalas dengan kalimat lain dan bicara di belakang. Tidak peduli. Satu langkah akhir yang pasti akan terjadi, biarkan dalam kehidupan sendiri. 

Ketika mencoba untuk mencoba bersikap netral, semua merasa begitu dekat. Semua terbuka dan berterus terang membuat harus berpikir keras antara benar dan tidak. Kembali kepada hakekat kebenaran dan hati nurani ke arah mana harus memutuskan. Berusaha sebijak mungkin. Ini pun membuat lelah. Mencoba berdamai dengan hati. Memberikan arahan yang bisa membuat semua lebih baik di antara keegoisan mereka dengan segala keterbatasan. Satu masa ketika satu jalan keluar ditemukan, dipraktekkan, dan berbalik menjadi senjata makan tuan. Mengorek-orek kesalahan dari sisi aturan yang telah menjadi kesepakatan. Sangat tidak adil. Disinilah satu keputusan harus diambil, take it or leave it. Dan aku telah memutuskan untuk melepaskan setelah semua berakhir dan terstatement. Bukan untuk memutuskan silaturahmi, semua tetap terjalin dengan caraku agar tidak menjadi problem untuk diri sendiri.

Tiga bulan ini lewat ini seperti mengarungi lautan dengan riak ombak yang tiada henti. Menunjukkan satu ujian agar lebih dewasa dan bijak dalam menjalan hidup. Rasa syukur yang selalu panjatkan, bahwa aku mampu mengarungi walau tertatih, karena percaya Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan. Aku lalui dengan ikhtias dan doa. 


***
#edisimengatasiegois



Sobat baru saja selesai membaca :

K e t i k a ...

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang K e t i k a ... dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: K e t i k a ... link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/11/k-e-t-i-k.html

Subscribe to receive free email updates: