Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara

Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara
link : Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara

Baca juga


Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara

Saumlaki, Malukupost.com - Untuk keselamatan pelayaran, gabungan petugas pengamanan pelabuhan kelas II Saumlaki yang terdiri dari anggota KP3 dan petugas Sahbandar, secara paksa menurunkan sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diselundupkan oleh sejumlah penumpang KM. Sabuk Nusantara yang hendak bertolak dari pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menuju sejumlah pulau di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sekitar pukul 19:00 WIT, Rabu (7/6) malam kemarin. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas II Saumlaki,Ferra Juliana Alfaris mengatakan, penertiban yang dilakukan oleh anak buahnya bersama petugas KP3 tersebut dilaksanakan diatas KM.Sabuk Nusantara sesaat sebelum berlayar menuju sejumlah pelabuhan di MBD, dimana saat itu beredar informasi kalau sejumlah BBM yang dimuat oleh para penumpang tersebut milik salah satu oknum anggota Den Sub POM Saumlaki.
Saumlaki, Malukupost.com - Untuk keselamatan pelayaran, gabungan petugas pengamanan pelabuhan kelas II Saumlaki yang terdiri dari anggota KP3 dan petugas Sahbandar, secara paksa menurunkan sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diselundupkan oleh sejumlah penumpang KM. Sabuk Nusantara yang hendak bertolak dari pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menuju sejumlah pulau di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sekitar pukul 19:00 WIT, Rabu (7/6) malam kemarin.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas II Saumlaki,Ferra Juliana Alfaris mengatakan, penertiban yang dilakukan oleh anak buahnya bersama petugas KP3 tersebut dilaksanakan diatas KM.Sabuk Nusantara sesaat sebelum berlayar menuju sejumlah pelabuhan di MBD, dimana saat itu beredar informasi kalau sejumlah BBM yang dimuat oleh para penumpang tersebut milik salah satu oknum anggota Den Sub POM Saumlaki.

“Minyak yang ada di kapal katanya milik Oknum Sub Den Pom Saumlaki yang lagi di back up oleh petugas dan mereka tidak mau untuk diturunkan. Sementara ini kapal penumpang yang tidak boleh membawa bahan bakar minyak,”katanya.

Menurut Alfaris, setelah diusut ternyata puluhan jerigen yang berisi BBM jenis bensin dan minyak tanah itu milik sejumlah penumpang termasuk anak buah kapal (ABK), namun untuk bisa lolos dari pemeriksaan petugas, beberapa penumpang hanya menggunakan nama oknum anggota Sub Den POM Saumlaki untuk menakut-nakuti petugas pelabuhan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan komandan POM dan beliau bersama anak buahnya langsung menuju pelabuhan. Minyak yang diturunkan dari kapal itu ada 19 jerigen yang berisi masing-masing 35 liter minyak tanah, 4 jerigen berisi bensin. Ada juga 4 jerigen ukuran 20 liter berisi bensin serta 12 botol aqua besar yang telah diisi bensin dan di packing dalam karton.Semuanya telah diturunkan dan di bawa ke kantor POM untuk diambil keterangannya”beber Fera.

Dijelaskan pula bahwa persoalan tersebut sudah sering dilakukan oleh masyarakat yang hendak berlayar ke sejumlah wilayah di MBD, karena terjadi kelangkaan BBM di daerah itu.

Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Dan Sub Den POM) XVI/2-3 Saumlaki, Kapten CPM. Ronnie W.B yang dikonfirmasi usai mengambil keterangan dari empat orang pemilik BBM tersebut mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dipastikan sejumlah BBM tersebut milik para penumpang dan bukan milik anggotanya seperti yang dituduhkan.

“Saya pastikan bahwa sejumlah BBM ini bukan milik anggota Sub Den POM Saumlaki. Saya kaget saat dihubungi oleh kepala kantor pelabuhan, sehingga saya dan anggota langsung menuju pelabuhan untuk memastikan. Kami sudah meminta keterangan, dan ternyata sejumlah BBM ini milik para penumpang,”ungkapnya.

Menurut Ronny, selama dirinya bertugas di Sub Den POM Saumlaki baru pernah menerima laporan semacam itu. Dia memastikan, selama ini anggotanya tidak pernah terlibat dalam praktek illegal itu.

Salah satu penumpang yang ditahan di Sub Den POM Saumlaki, Ny. Mala Berbiru meminta maaf kepada pihak POM karena menggunakan nama salah satu anggota Den Pom agar BBM yang dibawanya lolos dari pemeriksaan petugas pelabuhan.

“Saya telah meminta maaf kepada komandan POM dan Pak Alex karena saya yang menggunakan nama beliau agar minyak saya bisa berhasil dimuat diatas kapal,” ujarnya

Berbiru yang merupakan warga desa Ilih, kecamatan Damer, kabupaten MBD itu mengaku akhirnya terpaksa mengelabui petugas agar minyak tanahnya bisa berhasil dibawa pulang kewilayahnya.

“Ini juga untuk kebutuhan sehari-hari karena di daerah kami terjadi krisis BBM,” ungkapnya.

Dijelaskan Berbiru, harga sebotol minyak tanah didaerahnya harus dibayar dengan Rp.15.000, itupun jika ada BBM dan tidak terjadi kelangkaan. Dia menyadari dan mengakui kalau perbuatannya itu masuk kategori melawan hukum, namun jika tidak demikian maka kebutuhannya tidak terpenuhi.

“Saya ada bawa 2 jerigen minyak tanah yang dititip oleh warga masyarakat di Kisar, Maluku Barat Daya. Mereka mengaku disana terjadi kelangkaan minyak tanah sehingga harus dibeli dari Saumlaki. Saya bantu mereka hanya karena kasihan dengan kondisi didaerah itu,” tutur Lamek, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM.Sabuk Nusantara yang sempat diperiksa oleh personil Sub Den POM Saumlaki.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Maluku Barat Daya, Ever Makupiola yang dikonfirmasi di Saumlaki, Jumat (9/6) mengakui jika selama ini masyarakat MBD yang terdiri dari 117 desa pada 17 kecamatan itu masih mengalami krisis BBM akibat dari penyaluran BBM yang masih terpusat di ibukota kabupaten yakni di Tiakur -pulau Moa, sehingga persoalan pemuatan BBM diatas kapal perintis dari pelabuhan Saumlaki ke sejumlah wilayah itu selama ini menjadi alternatif warga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Tentu pemerintah mengalami kendala sehingga masyarakat yang ada di MBD seperti Damer, Wetar dan Romang, termasuk pulau-pulau Dai telah menyatakan bahwa kesulitan memperoleh jatah BBM bersubsidi karena selama ini penyalurannya hanya di ibu kota kabupaten. Nah, sehingga masyarakat harus menempuhi cara-cara melawan hukum ini saya minta agar bisa ditinjau dari aspek kemanusiaan,” tandasnya.

Makupiola mendesak Pemerintah Kabupaten MBD untuk segera merespons persoalan kelangkaan BBM di wilayah tersebut sebagai persoalan serius untuk ditangani secepatnya. (MP-14)


Sobat baru saja selesai membaca :

Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Petugas Turunkan Paksa BBM Ilegal Dari Kapal Sabuk Nusantara link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/06/petugas-turunkan-paksa-bbm-ilegal-dari.html

Subscribe to receive free email updates: