Judul : Kemenag Malra Gelar Upacara Hari Amal Bhakti
link : Kemenag Malra Gelar Upacara Hari Amal Bhakti
Kemenag Malra Gelar Upacara Hari Amal Bhakti
Langgur, Malukupost.com - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar upacara memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Ke-72 Tahun 2018, yang dipusatkan di halaman Kantor Kementerian Agama Malra, Rabu (3/1).Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Bupati Malra, Yunus Serang, mengatakan, Kementerian Agama bertugas sebagai pengawal dasar negara yaitu Pancasila, yang didalamnya mengandung nilai-nilai agama dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
Saifuddin katakan, makna yang terkandung dalam kelima sila dalam Pancasila tersebut yakni, sila pertama adalah jantung kebangsaan tempat bertemunya semangat beragama dan cinta tanah air; sila kedua berintikan ajaran universal, semua agama dalam menghargai jiwa, kehormatan dan kehidupan setiap manusia; sila ketiga bermakna ikatan bangsa yang merajut keberagaman masyarakat Indonesia;sila keempat mewujudkan pada sistem demokrasi yang khas Indonesia; dan sila kelima diterjemahkan dalam kebijakan menggerakan segenap sumberdaya demi perbaikan nasib dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.
“Melihat amat pentingnya tugas itu, maka pada diri setiap aparatur Kementerian Agama melekat beberapa misi yang saling terkait antara lain, mengayomi bangsa dengan bimbingan kehidupan beragama yang berkualitas, melebarkan akses pendidikan agama dan keagamaan yang bermutu, memberikan pelayanan keagamaan sesuai kebutuhan serta menjaga kerukunan hidup antar umat beragama,” ungkapnya.
Menurut Saifuddin, pada masa kini, tugas tersebut makin berat tantangannya karena menghadapi zaman yang cepat berubah. Dalam lingkup masyarakat yang lebih luas, yang meliputi warga global hingga generasi digital.
“Tuntutan publik terhadap kita semakin tinggi, terbuka dan spontan. Untuk itu diperlukan sikat yang tepat dan cerdas dalam tuntutan masyarakat terhadap Kementerian Agama,” ujarnya.
Saifuddin menandaskan, tidak boleh lagi bekerja dengan kacamata kuda yang minim kepedulian terhadap sekitar. Dengarlah aspirasi dari berbagai arah, agar dapat mencapai target kinerja, sekaligus memenuhi harapan publik. Kemudian, marilah latih kepekaan agar lebih memahami persoalan riil di masyarakat sehingga dapat menentukan prioritas kerja.
“Dalam bahasa agama, langkah ini dikenal dengan istilah taqdimul aham min al-muhim, dahulukan yang terpenting daripada yang penting,” katanya.
Diingatkan Saifuddin, bahwa semua bekerja untuk melayani rakyat, dengan menggunakan sarana dan anggaran yang merupakan hak rakyat. Oleh karena itu, fokus perhatian jangan hanya sekedar menyerap anggaran secara maksimal setiap tahun. Penyerapan anggaran harus diselaraskan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat, sehingga manfaatnya terasa optimal.
“Disisi lain, kita juga harus giat berinovasi, agar lembaga kita terasa kekinian, jangan sampai dianggap seperti mesin tua yang usang. Karenanya saya berharap tahun ini semua layanan di pusat dan daerah sudah dilakukan secara digital dan terintegrasi dalam Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai implementasi e-Government,”tandasnya.
Dijelaskan Saifuddin, patut bersyukur karena berbagai upaya perbaikan telah membuahkan hasil. Mengiringi usianya yang ke-72, Kementerian Agama sukses menorehkan sejumlah prestasi. Di bidang tata kelola mendapat opini hasil audit BPK dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan kenaikan indeks penilaian informasi birokrasi. Di bidang pelayanan haji, indeks kepuasan jemaah haji terus meningkat. Indeks kerukunan beragama berada dalam angka positif. Begitu pula dengan pelayanan nikah di KUA.
“Juga kenaikan pada standar mutu pendidikan agama dan keagamaan di tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Selain itu Kementerian Agama dinilai sebagai penyumbang PNBP terbesar, pelapor LHKPN terbanyak serta beberapa penghargaan lainnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” bebernya.
“Hal ini menunjukkan bahwa kita telah mampu bertransformasi melalui sistem yang baik. Namun hal ini harus segera diimbangi dengan perubahan mental, cara berpikir dan budaya kerja yang baik. Lima Nilai Budaya Kerja tak boleh sekedar menjadi slogan, tapi harus terus berinternalisasi dalam setiap pelaksanaan tugas di masing-masing satuan kerja. Selain itu, prinsip Bersih dan Melayanai harus sentiasa dijunjung tinggi,” bebernya lagi.
Saifuddin pun mengajak seluruh ASN Kementerian Agama dan semua komponen umat beragama di tanah air, agar bersama-sama menjadi Duta Penebar Kedamaian.
“Marilah kita membuktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukkan yang menenteramkan. Dalam damai, akan tercipta negeri yang tenteram dan sejahtera,” jelasnya.
Saifuddin mennambahkan, pesan kedamaian ini masih terasa penting untuk digaungkan, agar tidak terjebak dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama.
“kalaulah belum sanggup mengatasi pertentangan dengan seruan damai, setidaknya marilah mendamaikan diri sendiri dari nafsu angkara murka, syak wasangka, tingkah yang pandir, sifat-sifat batil ataupun tangan yang jahil,” pungkasnya.(MP-11)
Sobat baru saja selesai membaca :
Kemenag Malra Gelar Upacara Hari Amal Bhakti
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Kemenag Malra Gelar Upacara Hari Amal Bhakti dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Kemenag Malra Gelar Upacara Hari Amal Bhakti link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2018/01/kemenag-malra-gelar-upacara-hari-amal.html