Gubernur Papua Direncanakan Membuka Seminar Pemuda GIDI ke-5 - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Gubernur Papua Direncanakan Membuka Seminar Pemuda GIDI ke-5, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Indonesia Timur, Artikel Irian Jaya, Artikel Kabar, Artikel Papua, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Gubernur Papua Direncanakan Membuka Seminar Pemuda GIDI ke-5
link : Gubernur Papua Direncanakan Membuka Seminar Pemuda GIDI ke-5

Gubernur Papua Direncanakan Membuka Seminar Pemuda GIDI ke-5

Dari kiri ke kanan: David Silak (Koordinator Akomodasi), Yunus Wonda (Ketua Panitia), Pdt. Budi Pahabol, Pdt. Dorman Wandikbo (Presiden GIDI), Timi Gurik (Wakil Ketua Panitia); saat memantau persiapan akhir di lokasi kegiatan.- Dok Sekretariat.

Jayapura -- Gubernur Papua Lukas Enembe diharapkan membuka secara resmi Seminar dan Workshop Pemuda Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke-5, yang akan dibuka pada Selasa, 18 Juli 2017, esok. Kegiatannya sendiri akan berlangsung hingga Sabtu (22/7/2017) ini.

Sekretaris panitia, Dennis Penna Yikwa mengatakan Lukas Enembe merupakan salah satu kader gereja terbaik yang ada saat ini. Gubernur Papua ini juga dipandang sebagai salah satu sumber inspirasi khususnya bagi generasi muda dan kader gereja.

“Rencananya, akan dibuka oleh Gubernur Papua. Beliau (Lukas Enembe) adalah kader gereja terbaik dan juga inspirator, di mana ia bisa menjadi pemimpin yang dekat dengan Tuhan. Untuk itu kami berharap Beliau dapat membuka Seminar dan Workshop Pemuda GIDI ini,” katanya kepada Jubi, Minggu (16/7/2017).

Ia menjelaskan, agenda tahunan Pemuda GIDI ini akan diikuti oleh sekitar 800an peserta dari delapan wilayah pelayanan GIDI se-Indonesia. Masing-masing wilayah diwakili oleh 100 orang. Selain itu, peserta juga akan dihadiri oleh pemuda gereja dari denominasi gereja lain sekitar 200 orang.

“Total 1000an orang, belum termasuk panitia dan kader dan para pemuda yang datang tapi tdk masuk peserta resmi. Jadi, diperkirakan jumlah bertambah menjadi 1500an orang,” jelas Dennis. Lokasi kegiatan dan tempat penginapan peserta akan dipusatkan di kompleks STAKIN Sentani.

Agenda kegiatan berupa seminar umum, dialog/diskusi panel dan lokakarya tentang pertumbuhan dan pengembangan pelayanan GIDI di bidang penginjilan dan pemuridan; kesehatan, pendidikan, media Injili, kaum perempuan, dan ekonomi jemaat.

“Pembukaan dan seminar perdana akan dibawakan oleh gubernur Papua. Sesudah itu dilanjutkan kunjungan pameran tentang perkembangan pelayanan gereja GIDI,” ujar Dennis.

Pada Sabtu, (23/7/2017), panitia menggelar kegiatan khusus Sport dan Games dengan tema: Pemuda GIDI Siap Sukseskan PON 2020. “Kegiatannya jalan santai pagi hari kria-kira mulai jam 5 dari hotel Sentani Indah menuju ke lapngan STAKIN untuk mengikuti kegiatan sport dan games seperti bola kaki, voli, takrow, lari karung, footsal, tarik tambang,” jelasnya.

Selain itu, kata Dennis, tiap sore hari, akan diadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR) dan terbuka untuk semua jemaat.

Sementara itu, Ketua Departemen Pemuda BPP GIDI, Ev. Yadinus Mabel menjelaskan tujuan utama seminar dan KKR tersebut adalah untuk membina dan atau membentuk mental dan spiritual kawula muda menjadi generasi yang takut akan Tuhan. Sesuai dengan tema sentralnya: “Menjadi Pemuda yang Berkarakter Kristus.”

Para pemuda dan pemudi yang mengikuti seminar tersebut diharapkan mampu menerapkan setiap materi yang diberikan dan memperkuat pelayanan.

“Setelah seminar ini, kami sangat harapkan pemuda dan pemudi yang berkarakter Kristus, pemuda yang bertanggungjawab dalam meneruskan penginjilan, pelayanan dan memperkuat pelayanan lokal yang sudah dirintis orang tua 50 tahun silam. Jadi, kedepan, kita yang harus teruskan penginjilan dan pemuridan,” kata Ev. Yadinus.

Selain itu, Ev. Yadinus juga mengaharapkan agar lebih banyak pemuda yang nantinya memilih sekolah penginjilan dan pemuridan.

“Saat ini, tidak banyak murid Yesus, sangat sedikit yang bekerja menjadi hamba Tuhan. Lebih banyak yang masuk sekolah umum. Jadi, kami juga mengharapkan banyak pemuda yang ambil bagian melayani Tuhan melalui sekolah-sekolah pelayanan. Keterlibatan pemuda dalam gereja itu sangat penting,” tegasnya. (*)

Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Sobat baru saja selesai membaca :