Judul : Penemuan Mayat Negeri Kulur, Keluarga Korban Minta Polisi Usut
link : Penemuan Mayat Negeri Kulur, Keluarga Korban Minta Polisi Usut
Penemuan Mayat Negeri Kulur, Keluarga Korban Minta Polisi Usut
Ambon, Malukupost.com -Kematian Izack Metekohy (63) yang ditemukan terapung (1/2) lalu di laut oleh anak buah kapal (ABK) KM Raja Mas, kembali diungkit pihak keluarga. Yantje Metekohy saudara kandung korban, meminta agar polisi dapat mengusut tuntas kematian saudaranya itu.Menurut Yantje, kematian kakaknya dikarenakan mengalami tindak kekerasan. Dirinya bahkan menjadikan hasil Visum Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Saparua sebagai bahan bukti yang nantinya akan diserahkan kepada polisi.
“Saudara kami meninggal karena adanya tindak kekerasan. Berdasarkan hasil visum dokter saat itu, ada luka di tubuh almarhum, ada juga bengkak pada mata almarhum,” ungkapnya di Ambon, Sabtu (18/2).
Yantje meminta agar pihak kepolisian dapat kembali mengusut hal tersebut. dirinya pun memastikan pada Senin (20/2), pihak keluarga korban akan ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease untuk melaporkan hal tersebut.
“Hari senin kami akan ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease untuk meminta polisi mengusut tuntas hal tersebut,” tandasnya.
Sekedar diketahui, Masyarakat Negeri Nollot digegerkan penemuan mayat laki-laki yang diketahui bernama Izack Metekohy (63) warga negeri Nollot yang ditemukan mengapung di laut, perbatasan antara Negeri Kulur kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah dengan Negeri Rumakay Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Rabu (1/2) sekitar pukul 09.28 WIT.
Sesosok mayat misterius tersebut awalnya dilihat oleh Jais Ohorella (33) ABK kapal motor ikan KM Raja Mas yang sementara berlayar dari arah Masohi hendak menuju Desa Tulehu yang dinakhodai oleh Ila Muhidin (56).
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Pulau ambon dan Pulau-pulau Lease Iptu N Anakotta, Rabu (1/2) lalu mengatakan menurut keterangan saksi Jais Ohorella awalnya saksi sementara duduk di depan kapal motor ikan kemudian terlihat sesosok mayat yang mengapung.
"Saat saksi melihat temuan mayat tersebut saksi memberitahukan kepada nakhoda kapal, nakhoda kapal kemudian mendekati sosok mayat tersebut untuk memastikan, dan ternyata benar sesosok tubuh laki-laki paruh baya yang sudah tidak bernyawa dan ditemukan telanjang,"ujarnya.
Dijelaskan Anakotta, Kapal Motor ikan tersebut kemudian membawa mayat tersebut ke dermaga fery kulur dan tiba pada pukul 11.00 WIT, di dermaga sudah ada anggota Polisi Polsek Saparua yang di pimpin oleh Kapolsek Saparua AKP Markus Sallo, pihak rumah sakit Saparua dan Pejabat Negeri kulor.
"Jasad korban kemudian dibawa kerumah sakit Saparua untuk diidentifikasi dan jalani pemeriksaan luar, hasil pemeriksaan korban mengalami bengkak dan lebam pada mata kiri, bengkak pada mata kanan dan luka robek pada rahang atas samping telinga kiri," jelasnya.
Setelah lakukan identifikasi diketahui korban merupakan warga Desa Nollot, polisi kemudian melakukan menyebarkan informasi sesuai hasil identifikasi ke desa Nollot sehingga keluarga yang korban mendatangi Rumah Sakit dan memastikan bahwa benar yang bersangkutan adalah anggota keluarga mereka.
Dari temuan tersebut muncul kesaksian baru yang datang dari cucu korban yakni Virginio Leatemia (12).
"Menurut keterangan saksi dirinya bersama adiknya Axel Leatemia bersama dengan korban berangkat ke tempat penampungan ikan (Rompong) yang berada di perairan laut Negeri Nollot Selasa (31/1) sekitar pukul 21.00 WIT , ketika tiba di rompong saksi melihat tali perahu tersangkut di gala-gala kemudian saksi mengikat tali perahu di tempat lain tiba-tiba perahu hanyut," kata Anakotta menirukan keterangan saksi.
Anakotta katakan, korban kemudian melompat ke laut untuk mengambil perahu tersebut, korban sempat kembali ke rompong untuk mengambil senter dan kembali lagi ke laut.
"Saat kembali ke laut korban langsung menghilang, lama menunggu saksi berteriak memanggil tetapi tidak ada jawaban, saksi pun menunggu hingga pagi, pas kebetulan ada motor ikan yang melintas di depan rompong sehingga saksi memanggil untuk mendapat pertolongan , saksi bersama adiknya kemudian dievakuasi ke negeri Nollot pada sekitar pukul 06.20 WIT dan menceritakan kejadian tersebut kepada masyarakat Nollot," pungkasnya.
Pasca penemuan keluarga menolak untuk mayat dilakukan proses Autopsi, dan mengikhlaskan kematian korban yang dianggap sebagai kecelakaan. Jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka di negeri Nollot untuk disemayamkan sebelum dimakamkan.(MP-8)
Sobat baru saja selesai membaca :
Penemuan Mayat Negeri Kulur, Keluarga Korban Minta Polisi Usut
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Penemuan Mayat Negeri Kulur, Keluarga Korban Minta Polisi Usut dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Penemuan Mayat Negeri Kulur, Keluarga Korban Minta Polisi Usut link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/02/penemuan-mayat-negeri-kulur-keluarga.html