Anggota DPR AS ingin tindak keras Iran - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Anggota DPR AS ingin tindak keras Iran, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Anggota DPR AS ingin tindak keras Iran
link : Anggota DPR AS ingin tindak keras Iran

Anggota DPR AS ingin tindak keras Iran

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Ileana Ros-Lehtinen (kiri) dan Dana Rohrabacher bersiap berbicara di forum OIAC, sebuah kelompok oposisi Iran, di Washington (24/1).

Sejumlah anggota Kongres AS dari dari Partai Republik dan Demokrat akan mengupayakan tindakan yang lebih keras terhadap Iran.

Mereka menyampaikan janji tersebut kepada Organisasi Komunitas Amerika keturunan Iran (OIAC) hari Selasa (24/1) lalu.

OIAC bersekutu dengan oposisi Syi'ah sayap kiri Iran, Mujahedin-e Khalq (MEK). MEK yang memimpin Dewan Penolakan Nasional Iran (NCRI), ingin “menumbangkan” rezim teokrasi Syi'ah yang menguasai Iran.

OIAC diundang oleh anggota Kongres pada pertemuan di gedung Rayburn House di Washington sebagai bagian dari upaya kelompok itu selama bertahun-tahun dalam melobi Kongres.

Kelompok itu juga menginginkan pemerintahan demokratis, sekuler dan bebas nuklir di Iran.

Direktur politik OIAC, Majid Sadeghpour, berharap Trump dan Kongresmembentuk kebijakan yang tepat pada Iran yang disebutnya “bisa mengancam keamanan nasional AS”.

Trump sendiri belum menjabarkan kebijakannya mengenai Iran sejak menjabat 20 Januari.

Tapi ketika berkampanye. ia mengecam keras Presiden Barack Obama karena bergabung dalam kesepakatan nuklir dengan Iran, yang berbuah pada pencabutan sejumlah sanksi internasional pada Teheran.

Anggota Kongres dari Partai Republik, Ileana Ros-Lehtinen menyerukan perluasan sanksi AS terhadap Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tidak dimuat dalam perjanjian nuklir.

“Sudah saatnya kita menggunakan apa yang kita buat, memperluas sanksi-sanksi, termasuk bisnis dan anak perusahaan yang dikuasai IRGC”, kata Ros-Lehtinen.

“Kita harus menyasar rezim Iran di tiap lini, bukan sekedar menerapkan sanksi yang sudah terlalu lama diabaikan itu, tapi juga memperluas cakupannya”.(VoA)

Sobat baru saja selesai membaca :