Bom bunuh diri ISIS hantam pejuang Sunni - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Bom bunuh diri ISIS hantam pejuang Sunni, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Bom bunuh diri ISIS hantam pejuang Sunni
link : Bom bunuh diri ISIS hantam pejuang Sunni

Bom bunuh diri ISIS hantam pejuang Sunni

Korban bom bunuh diri ISIS di Aleppo utara (foto),

Setidaknya 20 orang warga Suriah terbunuh akibat ledakan bom mobil pada Kamis (14/10) yang dilancarkan ISIS. Korban mayoritas merupakan pejuang oposisi.

Ledakan terjadi di dekat persimpangan Babul Salama, perbatasan Turki-Suriah yang berada di Suriah utara, sebagaimana dilansir Reuters.

Menurut dua orang saksi, ledakan terjadi di dekat sebuah pos pemeriksaan yang dijaga oleh sekelompok Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army/FSA).

Pos tersebut berada dekat dengan depot mobil, sekitar dua km (satu mil) dari perbatasan, jalur utama bagi lalu lintas pejuang oposisi dari utara Suriah ke Turki ke Idlib.

Petugas penyelamat bergegas membawa puluhan korbab luka ke rumah sakit Azaz, sementara masjid-masjid mengumumkan pada warga untuk menyumbangkan darah.

Delapan dari 25 korban luka-luka mengalami kondisi kritis dan dibawa ke rumah sakit Turki di dekat perbatasan.

“Itu terlihat seperti neraka, dengan banyaknya tubuh yang rusak dan hancur akibat pecahan bagian logam dari mobil", kata Abdullah al-Syeikh, kata seorang mekanik muda.

Kota Azaz merupakan basis utama pejuang FSA yang didukung oleh Turki. Mereka bertempur untuk mengalahkan mengusir ISIS di sepanjang perbatasan dan terus ke selatan.

Serangan itu datang seminggu setelah anggota teroris ISIS meledakkan dirinya di kamp pengungsian Atmah, perbatasan antara Suriah-Turki di provinsi Idlib. Membunuh lebih dari 30 rang dari pejuang Sunni maupun pengungsi. (Reuters)

Sobat baru saja selesai membaca :