Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas

Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Jawa Timur, Artikel Kabar, Artikel Ngawi, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas
link : Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas

Baca juga


Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas

Napak tilas dalam rangka hari pahlawan

SINAR NGAWI™ Ngawi-Lintas alam Napak Tilas Monumen Suryo – Museum Trinil dengan jarak tempuh 21 kilometer digelar Pemkab Ngawi melalui Disparpora, diikuti tak kurang dari 1.876 peserta perseorang maupun beregu. Agenda tahunan sebagai pengganti gerak jalan tradisional dalam mengenang Hari Pahlawan tersebut dilepas Bupati Ngawi Budi Sulistyono sekitar pukul 06.30 WIB.

“Memang rute dan kegiatanya kita rubah karena kondisi jalanya makin padat maka dilakukan lintas alam napak tilas ini, dan ini memberikan edukasi kepada peserta yang mayoritas pelajar untuk mengenang jasa para pahlawan,” terang Kanang panggilan akrab Bupati Ngawi.

Tambahnya, dengan rute Monumen Suryo diteruskan menyusuri Bengawan Solo demikian juga Kali Kakak dan berakhir Museum Trinil memberikan satu referensi akan sejarah bangsa ini.

Dimana Gubernur Suryo diseret sejauh 10 kilometer melawati tiga sungai yang berakhir di Kali Kakak lalu dibunuh oleh PKI.

Jika dikaitkan dengan finish di Museum Trinil yang masuk Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi sebagai potret akan keberadaan manusia purba.

Bahwasanya, sekitar 2 juta tahun lalu ada suatu kehidupan manusia purba dilokasi Trinil.

Sekaligus dengan napak tilas bisa memancing wisatawan untuk mengenal keberadaan Museum Trinil sebagai lokasi penyimpanan tulang-tulang purba.

Ditempat yang sama Rahmad Didik Purwanto Kepala Disparpora Ngawi kegiatan lintas alam napak tilas memang dibanjiri peminat dari luar daerah.

Mereka bersama tim perseorangan maupun beregu yang didominasi pelajar menyusuri kembali keberadaan sejarah.

“Semua peserta dinilai baik kecepatan maupun ketepatan waktu sampai finish di Museum Trinil. Napak tilas yang pertama kalinya digelar ini memang sengaja kita suguhkan panorama alam Ngawi demikian juga nilai sejarah yang ada didalamnya,” terang dia.
Pewarta: Kun/pr
Editor: Kuncoro




Sobat baru saja selesai membaca :

Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Gerak Jalan Tradisional Hari Pahlawan Diganti Dengan Lintas Alam Napak Tilas link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2018/11/gerak-jalan-tradisional-hari-pahlawan.html

Subscribe to receive free email updates: