Judul : Malas yang Membelenggu
link : Malas yang Membelenggu
Malas yang Membelenggu
Malas yang membelenggu |
Sepertinya saya harus segera berolah raga lagi seperti dulu. Mengapa? Karena beberapa hari lalu, pas saya nimbang, berat badan saya sudah menyentuh angka 80 kg. Berat sekali! Apalagi, saya ini kan punya kelemahan, kaki kanan saya pincang. Kecil dibandingkan kaki yang satunya. Tidak punya tenaga. Lumpuh.
Jadilah saya, selama ini hanya mengandalkan kaki satu saja. Dan dengan satu kaki itu, menopang beban 80 kg tentu berat dan melelahkan. Makanya saya harus segera memutuskan untuk melakukan olah raga. Angkat beban, rajin jalan kaki, dan sebagainya.
Memiliki berat badan berlebih itu... Anu... Apa ya?
Entahlah... Susah digambarkan dengan kata-kata. Yang pasti, pergerakan yang dulunya bisa dilakukan dengan lincah, sekarang menjadi sedikit terhambat. Udah gitu, beberapa bulan belakangan, celana yang dulunya nyaman dikenakan, sekarang menjadi sesak dan bikin tidak enak. Saya pikir karena celananya yang sudah lama, eh rupanya karena lingkar perut yang kian hari kian maju dan membesar. Duh!
Sebelum menikah, saya gemar ke gym. Olahraga, angkat beban, dan lain-lain. Ketika itu, berat badan saya stabil di angka 60 kg.
Adik ipar saya, saat saya bilang demikian, bertanya penasaran, "Beneran 60 kg, Mas? Kurus banget atuh. Kan Mas tinggi, masa sih cuma 60 kg? Saya aja ini 65 kg loh..."
"Memang demikian," saya menjawab singkat, "Sebab, kaki Mas kan yang kanan kecil. Kalau normal, kaki satu aja kan bisa mencapai berat 5-10 kg kan? Nah, kaki kanan Mas kan nggak normal, jadi beratnya berkurang drastis dari kehilangan 1 kaki ini..."
Dia manggut-manggut, tanda mengerti.
Saya tidak kurus. Bahkan dulu, ketika masih rajin ke gym, saya termasuk member gym yang berbadan bagus ehem!
Lah, pelatih aja sampai pernah hendak mendaftarkan saya ke body cantest! Cuma saya menolak, karena saya nggak mau pamer-pamer bentuk tubuh di depan orang banyak. Malu! Waktu itu saya masih kuliah dan di kampus ikut pada beberapa organisasi keagamaan. Lalu, apajadinya nanti kalau saya ketahuan ikut lomba begituan?
Kalau ingat masa-masa itu, rasanya pengen punya perut kayak dulu. Cuma setiap kali hendak berolahraga, pasti dihadang oleh rasa malas yang besar.
"Udah, enakan di rumah aja. Main sama anak, nonton TV, dan tidur. Ngapain olahraga sih!"
...dan saya kemudian kalah. Memilih diam di rumah dan nggak ngapa-ngapain. Mimpi tinggallah sebuah mimpi. Bukannya makin kecil dan ringan, yang ada saya malah jadi makin bulat dan berat.
Duh, Gusti!
Sobat baru saja selesai membaca :
Malas yang Membelenggu
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Malas yang Membelenggu dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Malas yang Membelenggu link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2018/03/malas-yang-membelenggu.html