Pemprov Maluku Gandeng Stakeholder Terkait Bahas Ekspor Ikan - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Pemprov Maluku Gandeng Stakeholder Terkait Bahas Ekspor Ikan, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Pemprov Maluku Gandeng Stakeholder Terkait Bahas Ekspor Ikan
link : Pemprov Maluku Gandeng Stakeholder Terkait Bahas Ekspor Ikan

Pemprov Maluku Gandeng Stakeholder Terkait Bahas Ekspor Ikan

Ambon, Malukupost.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggandeng stakeholder terkait, antara lain bea cukai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Balai karantina, Dinas Kelautan dan perikanan Maluku, Garuda dan angkasa pura, untuk membahas ekspor yang selama ini menjadi kendala dari pengusaha perikanan.

Berdasarkan pantauan Malukupost.com, pertemuan yang berlangsung di lantai dua kantor Gubernur Maluku, Selasa (9/1) dipimpin langsung oleh Gubernur Said Assagaff ini agar kedepannya Maluku bisa mendapat perlakuan khusus dalam hal ekspor ikan, baik itu dari moda transportasi laut maupun udara.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Elvis Pattiselano yang dikonfirmasi, mengakui selama ini ada sejumlah perusahaan perikanan yang mengeluh terkait kesulitan space untuk kargo, dimana dari pihak operator penerbangan hanya menyiapkan 4 ton/hari.

“Sementara kapasitas pengiriman 7-8 ton. Bahkan diberikan batas waktu. Sehingga membuat 4 ton yang tidak terangkut dikirim melalui jalur antar pulau, salah satunya ke Surabaya, namun tidak masuk dalam ekspor,” ujarnya.

Menurut Pattiselanno, dokumen pengiriman 4 ton yang dikirim ke Bali, Surabaya dan Makasar tidak diproses di Ambon, melainkan di Bali atau Jakarta. Menurutnya, hal ini yang akan dibahas kembali pada Kamis (11/1) mendatang, dengan mengundang stakeholder terkait bersama 13 Unit Pengolahan Ikan (UPI) guna mencari solusi terkait hal tersebut.

"Jadi kita harus punya data valid 13 UPI ini setiap hari bisa kirim berapa banyak ton setiap minggu. Untuk itu kita bantu fasilitasi, mungkin tidak menggunakan kargo komersil, tapi melalui pesawat kargo khusus. Itu yang tadi pak Gubernur harapkan dan kita akan tindaklanjuti,"ungkapnya.

Pattiselano katakan, kedepan pihaknya merencanakan untuk membuka pelayanan satu pintu di bandara Pattimura maupun Pelindo untuk memberikan perlakuan khusus untuk ekspor ikan segar.

"Misalnya untuk ekspor ada petugas bea cukai, disperindag, balai karantina, perikanan, garuda dan angkasa pura, Karena ikan segar perlu perlakuan khusus,"tandasnya.

Pattiselanno menambahkan, kedepan Maluku sudah harus melakukan direct export (ekspor langsung). Apalagi Pelindo dan Bandara beserta maskapai penerbangan sudah menyatakan kesiapan terkait hal tersebut.

"Tadi pak gubernur pimpin rapat, kita sebenarnya sudah siap untuk direct export,"pungkasnya. (MP-7)

Sobat baru saja selesai membaca :