Judul : MUI Kabupaten Malra Gelar Rakerda Ke-3
link : MUI Kabupaten Malra Gelar Rakerda Ke-3
MUI Kabupaten Malra Gelar Rakerda Ke-3
Bupati Malra, Anderias Rentanubun, dalam sambutannya saat mebuka kegiatan tersebut mengatakan, sesuai dengan tema Rakerda dimaksud yakni Sinergitas Peran Ulama – Zuama Menghadirkan Maluku Tenggara Sejahtera, hal ini sangat kontekstual dengan isu strategis pembangunan bangsa dan daerah Malra saat ini.
Menurut Rentanubun, tidak diragukan lagi peran Ulama dan Zuama merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dilepas pisahkan satu dengan lainnya. Ulama dinisbahkan sebagai ahli waris Para Nabi, menyampaikan apa yang menjadi substansi dan makna Firman Tuhan untuk dapat dilaksanakan dengan baik oleh Umat Islam, guna mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
“Sedangkan Zuama sebagai pemimpin pemerintahan yang memiliki segenap kekuasaan dan kewenangan untuk menegakkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat sebagaimana pula diperintahkan agama,” ujarnya.
Rentanubun menandaskan, objek dan sasaran utama dari fungsi dan peran Ulama dan Zuama adalah masyarakat. Sebaik dan sesempurna apapun agenda, program dan kegiatan pemerintah daerah yang disusun tanpa dukungan seluruh komponen masyarakat dan ulama maka sulit tercapai dengan baik. Ulama dengan keilmuan akan tampil menjadi penyejuk hati masyarakat yang akan menciptakan suasana tertib, aman dan kondusif sebagai prasyarat suksesnya program dan tujuan pembangunan.
“saya yakin dan percaya, sinergitas antara Ulama dan Zuama di Malra yang telah terbangun saat ini, kami menilai sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Rentanubun katakan, optimalisasi terhadap sinergitas itu perlu ditingkatkan kembali dengan harapan berbagai program dan agenda kegiatan yang belum tercapai dalam 1 tahun periodisasi pemerintahan ini dapat tercapai.
“Saya berharap saat ini dan kedepan nantinya kolaborasi, koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan MUI yang dihasilkan dalam pelaksanaan Rakerda ini semakin bermanfaat dan memberikan kontribusi penting pada pencapaian tujuan pembangunan Jangka Menengah dan Jangka Panjang Daerah,” tandasnya.
Diakui Rentanubun, persoalan pembangunan dan kemasyarakatan saat ini semakin kompleks seiring dengan era modernisasi terutama pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Generasi muda saat ini (generasi milenial), menjadi kelompok yang rentan terhadap ekses negatif bilamana tidak dibentengi dengan kekuatan modal dan etika.
“Maraknya ujaran kebencian (hate spech) di media sosial, berita bohong (hoaks) yang didalangi kelompok tertentu, intoleransi antar umat beragama, populisme serta ancaman terhadap eksistensi dan kebhinekaan, sudah berada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan perlu dihadapi secara serius dan komprehensif,” katanya.
Pemerintah daerah dengan instrumen yang dimiliki secara teru-menerus melakukan koordinasi sosialisasi untuk menangkal dan meminimalisir dampak tersebut. Bila dibiarkan, generasi muda kita akan terjerumus dalam lingkaran pemikiran yang sempit, individualistis serta merosotnya nasionalisme dan semangat kebangsaan. Dalam aspek yang lebih luas pembinaan dan pengembangan yang diarahkan pada penguatan mental masyarakat menjadi sebuah keniscayaan.
“Untuk itu, melalui RAKERDA Ke-3 MUI Kabupaten Malra ini, program dan kegiatan yang dirumuskan nantinya akan mendukung kebijakan dan gerakan Revolusi Mental dimaksud, yang tentunya membutuhkan proses yang panjang dan berkelanjutan, minimal diawali dengan perubahan sikap, perilaku dan jiwa setiap individu, baik dalam implementasi tugas dan pekerjaan serta dalam tata kehidupan keluarga dan masyarakat,” bebernya.
Rentanubun menambahkan, tahun 2018 mendatang akan memasuki agenda demokrasi penting Pilkada Serentak yakni Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malra Periode 2018-2023. Sudah barang tentu sepanjang proses penetapan Bakal Calon, Kampanye Peserta Pilkada hingga Penetapan Pasangan Terpilih, akan diwarnai dengan kohesi politik yang disebabkan benturan kepentingan di tengah-tengah masyarakat.
“Saya harap, Para Ulama dan Zuama di Malra dapat bersatu padu, kompak dan bekerja sama untuk menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat. Siapapun yang terpilih adalah Pemimpin Malra, kalah dan menang dalam proses politik adalah hal yang biasa. Kebersamaan dan kekeluargaan adalah tujuan bersama dan wajib dijunjung tinggi oleh semua pihak. Dan semoga melalui kegiatan ini semakin memperkuat komitmen bersama membangun Malra yang sejahtera,” pungkasnya.
Untuk diketahui, acara pembukaan Rakerda tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Malra yang didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malra. (MP-11)
Sobat baru saja selesai membaca :
MUI Kabupaten Malra Gelar Rakerda Ke-3
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang MUI Kabupaten Malra Gelar Rakerda Ke-3 dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: MUI Kabupaten Malra Gelar Rakerda Ke-3 link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/12/mui-kabupaten-malra-gelar-rakerda-ke-3.html