Judul : Dinkes Ambon Antisipasi Wabah Difteri
link : Dinkes Ambon Antisipasi Wabah Difteri
Dinkes Ambon Antisipasi Wabah Difteri
Ambon, Malukupost.com - Dinas Kesehatan Ambon mengantisipasi penyebaran penyakit difteri dengan menginstruksikan kepada puskesmas melakukan pencegahan sejak dini."Langkah awal yang telah kami lakukan adalah menyurati seluruh puskesmas di Kota Ambon untuk melakukan antisipasi dan pencegahan wabah penyakit difteri," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Ambon, Yusda Tuharea, di Ambon, Selasa (12/12).
Kota Ambon saat ini aman dari wabah difteri, tetapi pihaknya tetap waspada dan mengimbau kepada setiap puskesmas untuk mengantisipasi wabah tersebut.
Antisipasi gencar dilakukan menyusul surat dari Kementerian Kesehatan tentang penyakit difteri yang merupakan kejadian luar biasa (KLB) di sebagian daerah di Indonesia.
"Prinsipnya kami terus melakukan antisipasi terhadap penyakit menular apapun jenis penyakitnya, ditambah surat dari Menteri Kesehatan yang menyatakan Indonesia harus mewaspadai penyakit difteri," ujarnya.
Yusda menyatakan langkah pencegahan penyakit difteri yang paling utama adalah melakukan imunisasi DPT, DT, dan Td.
Imunisasi DPT, DT, dan Td berupa vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi. Boster pada anak 18 bulan dan BIAS anak SD, anak yang tidak mendapatkan vaksin lengkap memiliki risiko tinggi terkena penyakit difteri bahkan dapat menyebabkan kematian.
"Saat ini kami memang terkendala dengan stok vaksin, setelah dilakukan koordinasi ke Dinkes Provinsi Maluku stoknya juga tidak mencukupi, sehingga yang kita lakukan adalah puskesmas yang memiliki stok vaksin dapat memberikan vaksin kepada masyarakat," katanya.
Dengan upaya yang dilakukan pemerintah itu, diharapkan kasus difteri dapat ditangani secara maksimal, sehingga ke depan tidak ditemukan masyarakat yang terkena penyakit tersebut.
Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan kuman corynebacterium diphteriae yang menyerang infeksi pada faring, laring, atau tonsil. Penularannya dapat melalui percikan ludah dari penderita difteri dan carier difteri.
Bakteri itu, terutama menyerang balita usia 4-8 bulan, tetapi dapat juga menyerang semua golongan umur yang status imunisasi difterinya tidak lengkap atau antibodinya tidak cukup protektif. Sumber penularan pada manusia dan cara penyebarannya terutama lewat udara.
Gejala-gejala yang harus diwaspadai, antara lain demam sekitar 38 derajat Celcius, terbentuknya lapisan putih keabuan (pseudomembrane) yang tak mudah lepas, serta mudah berdarah di tenggorokan, sakit menelan, leher membengkak seperti leher sapi dan sesak nafas.
"Jika masyarakat mendapati gejala-gejala seperti ini segera dibawa ke tempat-tempat pelayanan kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya. (MP-6)
Sobat baru saja selesai membaca :
Dinkes Ambon Antisipasi Wabah Difteri
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Dinkes Ambon Antisipasi Wabah Difteri dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Dinkes Ambon Antisipasi Wabah Difteri link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/12/dinkes-ambon-antisipasi-wabah-difteri.html