Judul : Sempat Ditolak, Rumah Reot Mbah Surip Ahirnya Dibedah
link : Sempat Ditolak, Rumah Reot Mbah Surip Ahirnya Dibedah
Sempat Ditolak, Rumah Reot Mbah Surip Ahirnya Dibedah
KLIRONG (http://ift.tt/1fsIlf9) - Melihat kondisi rumah yang tidak layak huni, mengundang keprihatinan Sat Lantas Polres Kebumen dan Komunitas Sedulur Kebumen untuk membedah rumah nenek renta Mbah Surip (70), warga Dusun Tinayan RT 02 RW 01 Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Kondisi rumah reot yang ditingali mbah Surip dan anaknya yang kedua Udin (55) itu diketahui saat Sat Lantas Polres Kebumen membagikan sembako "door to door" beberapa waktu sebelumnya.
Dinding rumah mbah Surip terbuat dari 'gedek' atau anyaman bambu dan sudah cukup lapuk. Sebagian atap rumah ambrol dan kayu-kayu penyangga pun banyak yang keropos. Saat hujan tiba, penghuni pun harus merasakan dinginnya air hujan yang masuk dari atap yang sudah bolong ditambah hembusan angin dari celah-celah dinding. Kondisi demikian tentu tidak nyaman dan tidak aman bagi penghuninya.
Hal tersebutlah yang membuat Sat Lantas Polres Kebumen harus mengadakan bedah rumah karena tidak kuasa melihat kondisi rumah nenek enam anak tersebut. Dengan menggandeng Komunitas Sedulur Kebumen dan para dermawan, ahirnya bedah rumah mbah Surip dimulai Senin (18/09/2017) kemarin.
"Proses bedah rumah telah dilakukan mulai hari Senin kemarin. Kita tidak sendirian. Kita dibantu komunitas Sedulur Kebumen, Banser dan warga sekitar. Kita targetkan 1 Minggu rumah sudah siap huni. Bahkan, total ada 3 rumah yang akan kami bedah. Namun ini yang paling parah," jelas Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Suryo Wibowo saat meninjau langsung proses bedah rumah, Selasa (19/09/2017) siang.
Dijelaskan AKP Suryo Wibowo, bedah rumah ini dalam rangka peduli sesama rangkaian kegiatan HUT Polantas yang ke 62 Polres Kebumen. Lanjut Kasat Lantas, rumah Mbah Surip akan direhab menjadi rumah permanen dengan dua kamar tidur. Untuk ukuran bangunan mengacu bangunan lama yakni 7x5 meter.
Kepala Desa Jagasima Sokhibun, menyambut gembira bedah rumah yang dilakukan Satlantas bersama Komunitas Sedulur Kebumen tersebut. Sebab, Sokhibun menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah mengusulkan bedah rumah mbah Surip kepada pemerintah. Namun justru Udin, anak ke-2 Mbah Surip, menolak dengan berbagai alasan. Sehingga pemerintah desa tidak bisa berbuat banyak.
"Hadirnya jajaran Satlantas di desa kami sangat kami rasakan bantuannya. Bahkan, Udin yang tadinya menolak akhirnya berhasil dibujuk pak polisi agar rumahnya dibedah," ucap Kepala Desa Jagasima.
Tetangga dekat mbah Surip turut mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi rumah mbah Surip, terutama saat musim hujan.
"Kalo pas hujan, Mbah Surip sering kami bujuk untuk mengungsi di rumah kami. Kami khawatir rumahnya roboh. Namun Mbah Surip selalu menolaknya. Ya, kami terimakasih kepada pak polisi akhirnya rumah Mbah Surip diperbaiki" ungkap Atun (35) tetangga sebelah rumah Mbah Surip. (bk/res)
Dinding rumah mbah Surip terbuat dari 'gedek' atau anyaman bambu dan sudah cukup lapuk. Sebagian atap rumah ambrol dan kayu-kayu penyangga pun banyak yang keropos. Saat hujan tiba, penghuni pun harus merasakan dinginnya air hujan yang masuk dari atap yang sudah bolong ditambah hembusan angin dari celah-celah dinding. Kondisi demikian tentu tidak nyaman dan tidak aman bagi penghuninya.
Hal tersebutlah yang membuat Sat Lantas Polres Kebumen harus mengadakan bedah rumah karena tidak kuasa melihat kondisi rumah nenek enam anak tersebut. Dengan menggandeng Komunitas Sedulur Kebumen dan para dermawan, ahirnya bedah rumah mbah Surip dimulai Senin (18/09/2017) kemarin.
"Proses bedah rumah telah dilakukan mulai hari Senin kemarin. Kita tidak sendirian. Kita dibantu komunitas Sedulur Kebumen, Banser dan warga sekitar. Kita targetkan 1 Minggu rumah sudah siap huni. Bahkan, total ada 3 rumah yang akan kami bedah. Namun ini yang paling parah," jelas Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Suryo Wibowo saat meninjau langsung proses bedah rumah, Selasa (19/09/2017) siang.
Dijelaskan AKP Suryo Wibowo, bedah rumah ini dalam rangka peduli sesama rangkaian kegiatan HUT Polantas yang ke 62 Polres Kebumen. Lanjut Kasat Lantas, rumah Mbah Surip akan direhab menjadi rumah permanen dengan dua kamar tidur. Untuk ukuran bangunan mengacu bangunan lama yakni 7x5 meter.
Kepala Desa Jagasima Sokhibun, menyambut gembira bedah rumah yang dilakukan Satlantas bersama Komunitas Sedulur Kebumen tersebut. Sebab, Sokhibun menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah mengusulkan bedah rumah mbah Surip kepada pemerintah. Namun justru Udin, anak ke-2 Mbah Surip, menolak dengan berbagai alasan. Sehingga pemerintah desa tidak bisa berbuat banyak.
"Hadirnya jajaran Satlantas di desa kami sangat kami rasakan bantuannya. Bahkan, Udin yang tadinya menolak akhirnya berhasil dibujuk pak polisi agar rumahnya dibedah," ucap Kepala Desa Jagasima.
Tetangga dekat mbah Surip turut mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi rumah mbah Surip, terutama saat musim hujan.
"Kalo pas hujan, Mbah Surip sering kami bujuk untuk mengungsi di rumah kami. Kami khawatir rumahnya roboh. Namun Mbah Surip selalu menolaknya. Ya, kami terimakasih kepada pak polisi akhirnya rumah Mbah Surip diperbaiki" ungkap Atun (35) tetangga sebelah rumah Mbah Surip. (bk/res)
Sobat baru saja selesai membaca :
Sempat Ditolak, Rumah Reot Mbah Surip Ahirnya Dibedah
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Sempat Ditolak, Rumah Reot Mbah Surip Ahirnya Dibedah dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Sempat Ditolak, Rumah Reot Mbah Surip Ahirnya Dibedah link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/09/sempat-ditolak-rumah-reot-mbah-surip.html