Saya Bukan Penulis Sukses

Saya Bukan Penulis Sukses - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Saya Bukan Penulis Sukses, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Unik, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Saya Bukan Penulis Sukses
link : Saya Bukan Penulis Sukses

Baca juga


Saya Bukan Penulis Sukses


"Wah, ternyata Bang Syaiha nih penulis sukses ya!" kata seorang kawan ketika pertama kali bertemu. Dia membaca blog saya dan kemudian menyimpulkan demikian. Padahal, apanya yang penulis sukses? Lah wong menerbitkan buku aja cuma beberapa kali! Udah gitu, buku yang diterbitkan juga nggak begitu laku. Lalu, darimana dia bisa menyimpulkan saya sebagai penulis sukses?

Jauh sekali lah... 

Dulu sekali, saya memang berkeinginan menjadi penulis   sekarang masih sih, cuma nggak sesemangat dulu. Cuma ketika mendapati bahwa menjadi penulis itu tidak seenak yang dibayangkan, maka saya kemudian banting setir, ingin jualan aja deh. 

Menulis tetap, di blog ini. Nanti, barangkali juga saya akan menerbitkan buku lagi. Tentang bisnis, novel, atau apalah. Tapi entah kapan. Nunggu momen yang tepat. 

"Menjadi penulis tidak seenak yang dibayangkan, maksudnya gimana Bang?" 

Begini...

Pertama, mungkin sebagian penulis pemula beranggapan bahwa menjadi penulis itu menyenangkan sekali. Bisa menerbitkan buku, menjualnya, laku, dapat uang banyak, diundang kemana-mana, dan sebagainya. Itu benar sih, tapi nanti, ketika kita memang sudah punya nama dan karya banyak sekali. Kalau belum, ya perjuangan yang harus dilakukan masih panjang dan berdarah-darah. 

Menerbitkan buku itu tidak seenak yang dibayangkan. Tapi, oke lah... Sekarang ada penerbitan indie. Menghasilkan karya menjadi jauh lebih mudah. Punya uang, lalu terbitkan. Beres. Apakah masalah selesai? Belum... Karena setelah buku jadi, kita akan   mohon maaf   kebingungan menjualnya. 

Barangkali bukan karena buku yang kita hasilkan jelek. Tapi lebih kepada bahwa masyarakat kita ini, menjadikan membaca entah ada di urutan keberapa dalam list hobi mereka. 

Jika mereka punya uang 100ribu, mereka pasti akan memilih menggunakannya untuk, makan, jalan-jalan, beli baju, nonton film, atau kesenangan lainnya. Sedikit sekali yang menggunakannya untuk membeli buku di urutan pertama. 

Kedua, saya sudah berkeluarga dan saya harus realistik. Sehingga ketika mengetahui bahwa menjadi penulis, bagi saya sekarang tidak begitu bisa membuat anak istri saya makan enak, maka saya banting setir dulu, menjadi pebisnis online. Dari bidang ini, saya bisa mendapatkan banyak uang. Setidaknya jauh sekali bedanya jika dibandingkan dengan menjual buku-buku saya kemarin. 

Tersebab inilah, maka saya beberapa bulan ini belum menulis lagi untuk buku-buku saya. Ada beberapa ide yang berkeliaran, tapi belum saya susun menjadi sebuah buku. Barangkali nanti. Ketika saya sudah beres dengan urusan duniawi, sudah mapan dalam hal ekonomi, barulah saya akan menerbitkan buku lagi. 

Intinya, kelak, ketika saya menerbitkan buku, maka tujuan utamanya bukan karena uang lagi. Lebih kepada hobi saja. Seperti hobinya saya menulis di blog ini. 

Nah, karena kondisi inilah, maka beberapa minggu lalu, ketika ada beberapa orang yang menghubungi saya untuk mengajak saya mengisi seminar di tempat mereka, tentang kepenulisan, maka saya menolaknya. Nanti lah. Sekarang saya belum siap karena saya toh sudah tidak menulis dan menghasilkan buku lagi dalam kurun waktu beberapa bulan ini. 

Mereka memaksa...

Saya jawab, "Saya sudah tidak menjadi kan menulis sebagai prioritas pertama dalam hidup saya, setidaknya untuk saat ini, maka saya tidak berani mengisi seminar atau pelatihan tentang hal ini. Kuatir tidak maksimal jadi nya, kan? Kecuali jika anda mengundang saya dalam sebuah seminar bisnis online, maka saya pasti datang dan berbagi." 

"Jadi, Bang Syaiha sudah tidak akan menulis dan menghasilkan buku lagi?" dia berkata demikian, kemudian melanjutkan, "Sayang sekali ya, padahal tulisan Bang Syaiha di dua novel pertama kemarin bagus."

"Saya akan tetap menulis dan menghasilkan buku, tapi nanti. Ketika momennya sudah tepat. Tidak sekarang." 

"Oke, baiklah..." 

....dan mereka kemudian pasrah. Tidak memaksa saya hadir di kegiatan mereka lagi. 

Demikian. 


Sobat baru saja selesai membaca :

Saya Bukan Penulis Sukses

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Saya Bukan Penulis Sukses dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Saya Bukan Penulis Sukses link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/09/saya-bukan-penulis-sukses.html

Subscribe to receive free email updates: