Push Up Minimal 100 Kali Sehari

Push Up Minimal 100 Kali Sehari - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Push Up Minimal 100 Kali Sehari, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Unik, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Push Up Minimal 100 Kali Sehari
link : Push Up Minimal 100 Kali Sehari

Baca juga


Push Up Minimal 100 Kali Sehari


Sepertinya sudah hampir seminggu saya menantang diri saya sendiri untuk bisa minimal melakukan push up 100 kali sehari. Minimal ya! Bukan maksimal. Minimal adalah batas bawah dan tidak boleh kurang. Lebih sangat dianjurkan. Seperti kemarin, saya malah melakukannya hampir 200 kali sehari. Push up. Angkat badan, turunkan lagi. Naik turun lah pokoknya. 

Apa yang terjadi kemudian? 

Ya! Tentu saja lengan saya pegal-pegal. Otot dada saya sakit kalau dipegang. Dan ini dijadikan bahan usilan oleh istri saya. 

Ketika sedang duduk diam, dia datang dan secara tiba-tiba menekan dada saya dengan jari telunjuk. Duh, rasanya... Nyeri... Bukan karena sakit sih, lebih kepada karena otot dada yang barangkali lelah. Maklum, sejak beberapa tahun lalu saya tidak lagi push up setiap hari, jadilah sekalinya push up lagi, beberapa otot kaget. 

Ini sama saja dengan kalian ketika sudah lama tidak menulis. Misal kan awalnya kalian terbiasa menulis setiap hari, lalu karena sibuk atau karena malas, kalian berhenti dan tidak menulis lagi, maka bisa dipastikan ketika memulainya lagi, kalian akan kaget bukan main. Merasa bahwa menulis adalah pekerjaan berat dan membutuhkan banyak tenaga. 

Jemari kalian mungkin bakal kaku dan bingung hendak dilarikan ke huruf yang mana pada keyboard laptop. Kepala puyeng karena merasa tidak menemukan kalimat terbaik untuk diletakkan di awal tulisan, dan sebagainya. 

Menulis menjadi berat karena kalian sudah lama tidak melakukannya. 

Tidak hanya pada kegiatan menulis saja sih, banyak hal lain yang kalau tidak dibiasakan (atau sudah pernah dibiasakan dan kemudian berhenti) maka akan susah lagi memulainya. Berat. 

Membaca kitab Al Quran misalnya. Jangan dikira tilawah itu mudah! Nggak! Cobain aja sekarang, ambil wudhu dan kemudian baca deh. Dijamin, baru sebentar aja kayaknya pengen segera berhenti. Baru beberapa menit, udah ngerasa beberapa jam    itu saya aja kali ya!

Intinya, melakukan perbuatan baik itu, entah menulis, membaca Quran, dan lain sebagainya, adalah hal yang berat jika tidak dibiasakan. 

Lanjut tentang target saya minimal 100 kali push setiap hari ya....

Jadi, melakukan push up 100 kali sehari itu berat. Apalagi jika dilakukan sekaligus. Bisa patah tuh tangan. Terutama yang badannya berat. Maka yang saya lakukan adalah, membaginya dalam beberapa tahapan. Misalnya, pagi saya push up 40 - 50 kali. Itu pun nggak sekaligus. Setiap 20 kali saya berhenti dan beristirahat. 

Nanti sisanya saya cicil di siang hari ketika selesai shalat Zhuhur, lalu dilanjutkan ketika sore hari sebelum mandi sore. 

Alhamdulillah, dengan menerapkan hal demikian, target minimal 100 kali push up bisa selalu tercapai. Malah kadang bisa lebih. 

Dari sini saya belajar, bahwa untuk membiasakan diri pada pekerjaan yang baik harus dimulai pelan-pelan. Ingin bisa menulis setiap hari, maka kita harus melakukannya setiap hari. Pelan-pelan. 

Hari ini mungkin baru bisa menulis tentang curhatan-curhatan saja, tapi ya jalankan saja lah. Pelan tapi pasti, nanti tulisan kamu juga akan baik dengan sendirinya kok. Nggak ada yang salah dengan tulisan curhat.  Bahkan kalau dilakukan dengan konsisten dan terus-menerus, siapa tahu malah nanti bisa jadi buku, toh? 

Orang-orang yang kita kenal sebagai penulis besar itu juga dulunya pasti memulainya dengan tulisan curhatan. Apa yang dia lihat, dia dengar, dan dia rasa, kemudian dia tulis. Lama kelamaannya, karena dia konsisten menulisnya, ia bertransformasi menjadi seorang penulis handal yang banyak dikenal orang. 

Sama seperti push up tadi lah....

Sekarang mungkin nggak bisa langsung 100 kali. Tapi kalau dilakukan terus-menerus, saya yakin nanti saya bisa 100 kali sekaligus tanpa berhenti. Lah wong sekarang aja sudah bisa 30 kali sekaligus tanpa berhenti. Padahal menjalankan kebiasaan ini baru semingguan. 

Selain dua pelajaran di atas, pembiasaan dan bertahap, ada satu pelajaran lagi yang bisa saya ambil. Apa itu? 

Ya!

Hidup harus punya target. Mau nikah umur berapa? Mau punya penghasilan berapa? Mau tinggal dimana? Mau punya anak bagaimana? Mau berperan apa di masyarakat kelak? Dan sebagainya... Sekali lagi, hidup harus punya target. Harus jelas mau kemana dan seperti apa. 

Bukan untuk gaya-gayaan sih... Cuma biar lebih terarah dan jelas saja, apa yang sedang kita kejar... 

Demikian. 


Sobat baru saja selesai membaca :

Push Up Minimal 100 Kali Sehari

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Push Up Minimal 100 Kali Sehari dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Push Up Minimal 100 Kali Sehari link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/09/push-up-minimal-100-kali-sehari.html

Subscribe to receive free email updates: