Judul : Ketika Biaya Iklan Besar
link : Ketika Biaya Iklan Besar
Ketika Biaya Iklan Besar
"Bang boleh nanya nggak?" kata seorang peserta pelatihan bisnis online yang saya bina, "Kalau boleh tahu, biaya iklan Bang Syaiha dalam sehari, ketika dulu baru memulai berapa?"
Saya kemudian menjawab singkat, "Hanya 60ribu saja, mbak."
"Enam puluh ribu kok hanya, Bang? Itu banyak loh!" dia menjawab demikian, lalu melanjutkan, "Nah, kalau sekarang, berapa Bang biaya iklan hariannya?"
"Berkisar 300ribu - 700ribuan, mbak."
"Sehari segitu, Bang? Beneran? Emang selalu untung ya? Nggak rugi, Bang?"
"Iya, mbak. Segitu lah biaya iklan saya dalam sehari." saya tersenyum dan dia jelas saja tidak bisa melihat senyuman saya karena kami melakukan komunikasi ini hanya via WhatsApp. "Kalau masalah untung dan rugi, Alhamdulillah sih sampai saat ini saya tidak pernah merugi. Selalu ada profit yang bisa dikantongi, ditabung untuk kepentingan nanti."
Apa yang ingin saya jelaskan dari percakapan singkat di atas? Simak ya, dibaca pelan-pelan, lalu resapi. Ambil pelajaran yang bisa diambil, buang yang jelek dan sia-sia.
Yang ingin saya sampaikan adalah:
Pertama, sebaiknya setiap kita mengingat pepatah lama ini, "Jika ingin mendapatkan ikan yang besar, maka gunakan umpan yang besar."
Tidak salah.
Sekarang bayangkan saja, misalkan kalian sedang memancing dan menginginkan ikan sebesar paha orang dewasa, maka umpan yang harus dilemparkan ke air juga pasti besar, kan?
Satu, karena dengan umpan yang besar itu, maka mulut ikan kecil tidak muat dan tidak mungkin ia menelannya. Sehingga kita tidak akan mendapatkan ikan-ikan tersebut. Dua, umpan besar, hanya akan masuk ke mulut ikan besar. Jadi, walau pun barangkali agak lama dimakan, tetap saja, sekali dimakan, bisa dipastikan itu adalah ikan yang besar.
Pun sama dengan iklan di Facebook yang saya lakukan. Semakin besar uang yang saya keluarkan, maka semakin besar juga jangkauan orang yang akan saya dapatkan.
Misalnya, jika dengan uang 100 ribu saya bisa menjangkau 10 ribu orang, maka dengan orang 300 ribu, saya bisa mendapatkan setidaknya 3 kali lipat keterjangkauan. Nah, dalam jual beli, prinsip kan, semakin banyak yang melihat jualan kita, apalagi yang melihat itu adalah orang yang sesuai dengan produk yang kita jual, maka peluang terjualnya dagangan kita akan semakin tinggi.
Paham?
Begini, misalkan kalian jualan mainan anak usia 1 - 5 tahun. Lalu, jualan itu dilihat oleh 30 ribu perempuan, ibu-ibu yang sudah punya anak seusia itu, maka pasti peluang terbelinya dagangan kalian semakin tinggi, bukan? Karena yang melihat ada 30 ribu orang dan mereka punya anak seusia target pasar kalian.
Berbeda sekali misalkan, kalian jual mainan anak, eh yang melihat anak-anak ABG yang masih SMP dan SMA.
Mungkin laku, tapi tidak sebanyak di kasus yang pertama.
Begitulah keterjangkauan. Semakin banyak orang yang terjangkau pada iklan kita, maka semakin tinggi peluang terbelinya barang yang kita jual.
Kedua, selain mengingat pepatah lama tadi, ingat juga kalimat bijak ini, "No Risk, No Rizky!"
Artinya adalah, saya percaya bahwa sesuatu yang mengandung resiko di dalamnya, maka disana juga ada hadiah besar yang disediakan. Sama seperti tantangan yang ada di tipi-tipi kan? Semakin ekstrem tantangan yang dicoba, maka hadiah yang disedikan juga pasti semakin besar.
Beriklan juga demikian, semakin tinggi iklan yang dikeluarkan, semakin besar juga resiko kebangkrutan. Tapi, kalau semua dilakukan dengan penuh perhitungan, dengan sadar dan yakin, dengan ilmu, maka insya Allah, rejeki yang akan didapatkan dari pengorbanan iklan itu juga sebanding.
Demikian.
Sobat baru saja selesai membaca :
Ketika Biaya Iklan Besar
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Ketika Biaya Iklan Besar dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Ketika Biaya Iklan Besar link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/09/ketika-biaya-iklan-besar.html