Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota

Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Banten, Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota
link : Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota

Baca juga


Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota



Dalam politik ada teori efect mirror, artinya lawan terberat dari seseorang adalah mereka yang memiliki kesamaan. Misal, perempuan lawan perempuan, birokrat lawan birokrat, pengusaha lawan pengusaha dan seterusnya.

~ Karnoto ~

Kehadiran Nuraeni dalam Pilkada Kota Serang 2018 akan memiliki makna sendiri bagi calon lainnya, terutama Vera Nurlaela Jaman karena sama-sama calon perempuan. Dalam praktiknya, kompetisi yang sengit terjadi karena ada lawan yang memiliki kemiripan dengan calon lain. Beberapa kasus pilkada di Banten, calon perempuan akan "menikmati" kemenangan dengan sempurna jika tak memiliki lawan perempuan. 

Namun sebaliknya, kompetisi akan seru jika ada sesama lawan yang memiliki kemiripan. Pada kasus Pilkada Kota Serang 2018 saya memperkirakan tak akan jauh berbeda. Nuraeni yang tak lain adalah politisi Partai Demokrat sekaligus anggota DPRD Propinsi Banten telah memiliki modal sosial dengan basis pemilih Kota Serang.

Meski demikian, sosok Nuraeni baru akan menjadi kuat jika ia atau timnya melakukan personal branding yang baik. Meski perempuan, sepertinya Nuraeni akan lebih enjoy menggunakan pendekatan campuran antara emosional dan rasional. Setidaknya ini tampak dari tagline Nuraeni yaitu Kota Serang Bersinar.

Kepada saya, Nuraeni menjabarkan tentang filosofi Kota Serang Bersih. Dalam catatan saya, ia mengurai tagline tersebut dalam sebuah makna. Dimulai dari huruf B dan ia hidupnya menjadi Bersih, artinya pengelolaan tata kelola pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Selanjutnya, huruf E artinya Edukatif dengan impiannya pendidikan tak berhenti sampai sebatas penggratisan, tetapi membangkitkan kesadaran partisipasi warga hingga pendidikan berkarakter.

Huruf R artinya Responsif yang artinya peduli terhadap rakyatnya serta peduli terhadap perempuan dan anak. Huruf S artinya Sehat dengan derajat kesehatan dan angka harapan hidup yang baik. Sedangkan I ia maknai sebagai Indah, impiannya Kota Serang menjadi tempat yang nyaman dan membuat betah warganya dan siapa saja yang berkunjung ke kota ini.

Pada akhir kata dari tagline Kota Serang Bersinar, ia mengambil culture Kota Serang yaitu Religius. Menurutnya akhir kata ini menjadi pamungkas bahwa Kota Serang harus mengaplikasikan sebagai Kota Madani, dimana saling menghormati dan beradab menjadi culture Kota Serang.

Dengan latarbelakang wirausaha, Nuraeni tampaknya ingin mengukur keberhasilan bukan saja dari output anggaran namun benefit, sejauhmana efek dari penggunaan anggaran terhadap masyarakat. Dalam trend pengelolaan pemerintah sekarang ini memang ada pergeseran yang baik, yaitu dari culture birokrasi menjadi culture wirausaha.

BACA JUGA:
Adu Jurus Komunikasi Sang Calon Walikota
Ini Sembilan Rekomendasi Rakernas PAN

Tagline Nuranei secara teoritis sangat ideal, namun ada pekerjaan rumah terbesar yaitu sejauhmana tagline berikut filosofinya tersampaikan dengan baik dan tepat kepada masyarakat Kota Serang. Nuraeni harus mampu mengelola tagline itu dengan renyah dan gurih terutama di hadapan masyarakat dengan berpendidikan rendah dan kelas ekonomi bawah.

Kemampuan mengartikulasikan tagline kepada masyarakat sesuai dengan kelasnya menjadi kunci keberhasilan Nuraeni. Jika ini gagal maka pendekatan rasionalitas ini akan mudah terhanyut oleh pendekatan emosional. Disinilah keterampilan public speaking Nuraeni akan dibuktikan, terutama dalam merangkai kalimat yang tepat sesuai dengan kemampuan nalar masyarakat yang ia hadapi.

Misal, visi kesejahteraan. Kata ini sulit diterima warga kelas bawah kecuali menggunakan kalimat lain, misal diubah menjadi kalimat "Jika saya terpilih nanti saya ingin ibu dan bapak mau beli beras punya duit, mau sekolahin anak punya duit, mau piknik atau ziarah punya duit," kira-kira begitulah. 

Banyak calon gagal memilih rangkaian kalimat yang memiliki makna sama dengan visi misinya, sedankan visi misi calon dibuat dengan teoritis dan bahasa untuk kelas terdidik. Pilkada sedikit berbeda dengan pemilihan calon legislatif, maka strategi pun mesti dipoles dengan kebutuhan. [BERSAMBUNG....]

*Tulisan ini akan berlanjut ke calon lain.

Penulis | Karnoto
Founder  | BantenPerspektif.Com


Sobat baru saja selesai membaca :

Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Mengintip Tagline Nuraeni, Sang Calon Walikota link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/08/mengintip-tagline-nuraeni-sang-calon.html

Subscribe to receive free email updates: