Bulog Maluku Beli Beras Dengan Harga Rp7.300 - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Bulog Maluku Beli Beras Dengan Harga Rp7.300, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Bulog Maluku Beli Beras Dengan Harga Rp7.300
link : Bulog Maluku Beli Beras Dengan Harga Rp7.300

Bulog Maluku Beli Beras Dengan Harga Rp7.300

Ambon, Malukupost.com - Perum Bulog Dividi Regional Maluku membeli beras petani dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah secara nasional yakni Rp7.300 per kg.

"Besaran harga ini juga yang Bulog Maluku tawarkan kepada para petani di Pulau Buru pada saat masa musim panen berlangsung," kata Kepala Bidang Organisasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Maluku Asrul di Ambon, Jumat (28/7).

Jadi, lanjutnya, kalau ditanya apakah ada rencana Bulog Maluku membeli beras dari petani di Pulau Buru, tetap saja ada, hanya saja untuk sekarang ini belum ada musim panen di sana.

Asrul menjelaskan Perum Bulog Maluku tetap berkeinginan untuk membeli beras hasil panen para petani di Pulau Buru asalkan sesuai dengan harga Bulog yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Jadi kalau mereka setuju dengan harga Rp7.300 per kg, berapapun banyaknya Bulog akan tetap membeli beras mereka, namun sampai sekarang mereka masih mempertahankan harga yakni Rp8.000 per kg," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, kalau musim panen tiba Bulog harus berhati-hati sebab para petani masih mempertahankan harga pasar.

Dia mengatakan setiap masa panen di daerah itu petani langsung menjual ke pasar sebab masih dipengaruhi dengan harga di pasar tradisional yang tinggi sehingga petani masih cenderung untuk menjual langsung ke pasar.

"Jadi Bulog Maluku tetap punya rencana membeli beras asal Pulau Buru, namun sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan secara nasional," ujarnya.

Ditanya apa hasil pembelian beras asal Buru juga untuk dijadikan beras sejahtera (Rastra) bagi keluarga miskin, Asrul mengatakan, untuk sekarang ini jatah beras Rastra tetap disalurkan dari Ambon. (MP-5)

Sobat baru saja selesai membaca :