Judul : Sebagai Anak Negeri, Jenderal Murad Minta Dukungan Masyarakat Leihittu
link : Sebagai Anak Negeri, Jenderal Murad Minta Dukungan Masyarakat Leihittu
Sebagai Anak Negeri, Jenderal Murad Minta Dukungan Masyarakat Leihittu
Murad: “Karena itu kalau bukan dari sekarang, kapan lagi anak Jazirah bisa memimpin Maluku”
Ambon, Malukupost.com - Tak hanya merangkul partai politik untuk memantapkan tekad sebagai salah satu kontestan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku tahun 2018, Irjen Polisi Murad Ismail mulai merangkul masyarakat.Kali ini, sang Jenderal mengawali langkahnya dengan mendatangi masyarakat Jazirah Leihitu untuk menyampaikan secara langsung komitmennya sebagai bakal calon (balon) Gubernur Maluku.
Dikemas dalam acara buka puasa bersama yang berlangsung di Mesjid Negeri Hila, Sabtu (10/6). Murad bersilaturahmi dengan masyarakat tiga Negeri sekaligus, yakni Negeri Wakal, Hila dan Kaitetu. Antusias masyarakat menyambut kedatangan sang Jenderal pun terlihat signifikan, hal ini terlihat dengan ratusan masyarakat yang memadati tempat kegiatan tersebut.
Pilihan kecamatan Leihitu , khususnya Negeri Hila sebagai awal perjuangan untuk bertarung di tahun 2018 nanti. Dikarenakan, sang jenderal merupakan anak Negeri Hila. Sehingga dukungan dan doa para tua-tua adat sangat dibutuhkan untuk mengawali proses demokrasi lima tahunan ini.
"Saya anak Maluku, khususnya keturunan asli Jazirah Leihitu karena saya berasal dari salah satu wilayah di Negeri Hila, yakni Waitomu. Karena itu kalau bukan dari sekarang, kapan lagi anak Jazirah bisa memimpin Maluku," ungkapnya pada kesempatan itu.
Menurut Murad, banyak orang hebat yang berasal dari jazirah Leihitu , tetapi kenapa tidak mendapat kesempatan yang sama dengan yang lain. Hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pembangunan di Kecamatan Jazirah.
"Kalau bukan anak Jazirah sendiri yang memperjuangkan pembangunan, siapa lagi. Kita lihat saja sejauh ini kondisi Jazirah tidak berbeda jauh dengan kondisi jazirah berpuluh-puluh tahun lalu. Bahkan dari zaman Adam sampai Adam Malik sudah buat rumah sakit, Jazirah yah tetap begini-begini saja," tandasnya.
Murad katakan, jika dirinya diberi berkesempatan untuk memimpin Maluku lima tahun mendatang. Dirinya akan menjadikan Jazirah Leihitu sebagai satu Kabupaten dengan penambahan kecamatan Salahutu untuk memenuhi standar kependudukan.
"Dalam berbagai aspek pelayanan masyarakat kecamatan Leihitu dan Salahutu selalu terhadang dengan rentang kendali. Jarak tempuh masyarakat untuk mencapai ibu kota kabupaten Maluku Tengah cukup sulit, karena itu agar dapat meningkatkan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Maka kedua kecamatan ini harus dimekarkan menjadi satu Kabupaten, dan hal inilah yang akan menjadi prioritas saya jika mendapat kesempatan memimpin Maluku lima tahun mendatang," tegasnya.
Pernyataan Sang jenderal Murad disambut baik tokoh masyarakat Negeri Hila.
Salah satu tokoh masyarakat Negeri Hila, Jamal Selang mengatakan, masyarakat Jazirah khususnya Negeri Hila telah memberikan kepercayaan penuh kepada Murad Ismail untuk bertarung sebagai balon Gubernur Maluku pada pilkada 2018 nanti.
“Karena itu, besar harapan masyarakat agar saatnya nanti. Komitmen yang telah dibangun bersama saat ini dapat direalisasikan, agar pemerataan pembangunan dapat dirasakan masyarakat Jazirah,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Sang Jenderal Murad Ismail memberikan bantuan Al-quran sebanyak 200 buah untuk masjid Jami Negeri Hila. Serta paket santunan ramadhan kepada 312 ibu janda dari tiga Negeri tersebut berupa bantuan sembako. (MP-8)
Sobat baru saja selesai membaca :
Sebagai Anak Negeri, Jenderal Murad Minta Dukungan Masyarakat Leihittu
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Sebagai Anak Negeri, Jenderal Murad Minta Dukungan Masyarakat Leihittu dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Sebagai Anak Negeri, Jenderal Murad Minta Dukungan Masyarakat Leihittu link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/06/sebagai-anak-negeri-jenderal-murad.html