Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian

Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Buruh, Artikel Industri, Artikel Kabar, Artikel Techno, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian
link : Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian

Baca juga


Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian

Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian

INFO GSBI-Kota Tangerang.  Dengan beredarnya berita di beberapa media online, salah satunya berita online _Kumparan.Com_ yang menulis berita tertanggal 11 April 2017 dengan judul “Polresta Tangerang Berdamai dengan Aktivis Buruh Usai Penamparan”, langsung mendapat tanggapan dari Kokom Komalawati Ketua SBGTS GSBI PT PDK.

“Kumparan.com  menulis berita lebih memakai opini penulisnya sendiri,  kejadian _permintaan maaf_ disebutnya _perdamaian.  Kumparan.com juga menulis Kapolrestro menerima kunjungan perwakilan ketua buruh saudara Kokom dari  PT Panarub yang mewakili teman-teman buruhnya. Kami tidak berkunjung, kami di undang, kami di minta datang, bahkan kami di cari-cari untuk datang ke Polresta Tangerang. Foto yang ditampilkan adalah saya dan beberapa kawan di ruang kepolisian, tapi kutipannya hanya dari pihak kepolisian dan dari kami khususnya saya tidak dimintai klarifikasi dan penjelasan, ini berita tidak objektif dan merugikan pihak kami”.

Kejadian sebenarnya seperti ini. Kemarin, Senin 10 April 2017 benar ada pertemuan pihak kami saya Kokom Komalawati dan beberapa rekan kami dengan Kapolres  Kota Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan.  Pihak kami hadir atas undangan permintaan pihak Polres Kota Tangerang, kami dari pagi sudah di hubungi, sekretariat kami didatangi oleh pihak kepolisian diminta menghadap Kapolres. Dan hari itu Senin 10 April 2017 kami GSBI memang sudah ada agenda akan aksi di Polresta Kota Tangerang untuk memprotes tindakan Kasatintelkam AKBP Danu pada peristiwa 9 April 2017 dan meminta kasus ini di usut tuntas.

Dalam pertemuan tersebut Kapolres menyampaikan permintaan (meminta) maaf atas kejadian 9 April. Permintaan maaf kami terima. Tapi proses hukum mesti berjalan. Kami akan tetap memaksa proses hukum dijalankan.

Ini buka masalah internal, tapi masalah institusi dan tindakan melanggar hukum, prilaku buruk dari aparat Kepolisian, tindakan kekerasan tidak bisa dan tidak boleh di diamkan. Tindakan sewenang-wenang pejabat negara tidak bisa kita diamkan. Pihak kami sebelum AKPB Danu meminta maafpun, secara kemanusiaan kami sudah memaafkannya.

Lebih lanjut Kokom menjelaskan, Perlu diketahui, keterlibatan kepolisian dalam kasus perburuhan bukan sekali ini, terutama dalam kasus pemecatan 1300 buruh pembuat sepatu Adidas dan Mizuno di Panarub Grup. Bahkan, dalam Rekomendasi ILO (November 2017) disebutkan, Pemerintah harus melakukan investigasi independen tentang keterlibatan aparat keamanan dan paramiliter membubarkan aksi pada 12 Juli 2012. Jadi tindakan kekerasan polisi terhadap buruh mestinya tidak dilihat terpisah dan dianggap sebagai kesalahan biasa.

Dalam logika umum saja, orang bersalah pasti dihukum. Contoh, seandainya kita ditilang lupa pakai helm polisi bisa melotot dan kita tetap ditilang. Permintaan maaf kita sia-sia.

Dalam kasus penamparan 9 April jelas sekali pelakunya adalah orang kuat. Bukan sipil biasa. Pelakunya AKBP. Bukan orang sembarangan. Pasti Danu W Subroto mengerti hukum. Makanan bergizi dan badan kuatnya tidak cukup mengatakan khilaf.  Apalagi sebelum AKBP Danu sempat mengeles, tidak mengakui dan berdalih ini dan itu. Khilafnya AKBP Danu lebih memperlihatkan orang berkuasa kepada orang lemah. Menganggap orang lemah layak diperlakukan semena-mena.

10 April, kami sudah ke Propam Polda Metro Jaya. Kami sudah melengkapi berkas pelaporan. Kami juga akan ke Bareskrim Mabes Polri.

Pangkal soal ini adalah ketidaktegasan pemerintah menyelesaikan kasus pemecatan dan pemberangusan serikat buruh di PT Panarub Dwikarya, yang sudah berjalan lima tahun dan tidak ada tindakan apapun. Kami dibiarkan terlantar, sementara konglomerat Panarub Grup berlenggang.  Jelas Kokom Komalawati. (2017)#


Tangerang, 11 April 2017
Kokom Komalawati
Ketua SBGTS GSBI PT P


Sobat baru saja selesai membaca :

Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Ini Penjelasan Kokom Komalawati, Pertemuan dengan Kapolres Kota Tangerang Bukan Perdamaian link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/04/ini-penjelasan-kokom-komalawati.html

Subscribe to receive free email updates: