Persipura Terus Mengejar Sponsor

Persipura Terus Mengejar Sponsor - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Persipura Terus Mengejar Sponsor, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Indonesia Timur, Artikel Irian Jaya, Artikel Kabar, Artikel Papua, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Persipura Terus Mengejar Sponsor
link : Persipura Terus Mengejar Sponsor

Baca juga


Persipura Terus Mengejar Sponsor

 PT Freeport Indonesia saat menjadi sponsor utama bagi Persipura Jayapura pada 2014 lalu di ajang AFC Cup – Foto: Roy Ratumakin.
Jayapura -- Ketergantungan klub sepak bola profesional terhadap pihak sponsor sangat krusial. Dengan adanya sponsor sebuah klub sepak bola bisa mengatur dana untuk membayar gaji para pemain, pelatih hingga orang-orang yang ada dalam klub sepak bola tersebut.

Dana sponsor tersebut juga digunakan untuk akomodasi sebuah klub sepak bola untuk mengarungi satu kompetisi penuh pada musim kompetisi berjalan.

Hal tersebut juga tidak terlepas dengan klub sepakbola kebanggaan masyarakat kota Jayapura, Persipura Jayapura yang hingga kini masih melobi para sponsor untuk bisa diajak kerjasama.

Berbagai usaha telah dilakukan manajemen Persipura Jayapura dengan menyurat ke PT Freeport Indonesia dan PT Bank Papua, yang merupakan dua perusahaan yang intens memberikan bantuan dana segar kepada Boaz Solossa dan kawan-kawan dalam mengarungi sejumlah kompetisi beberapa tahun lalu.

Tahun ini, pasukan yang diketuai oleh Benhur Tommy Mano sedikit dipusingkan karena belum ada satu pun sponsor yang mau meneken kontrak dengan klub berjersey Merah Hitam tersebut.

PT Freeport yang sejak 2012 menjadi sponsor utama, sudah tidak mau lagi memberikan dana segar kepada Mutiara Hitam, akibat perusahaan emas dan tembaga itu lagi bermasalah dengan pemerintah Indonesia.

Surat resmi pun sudah dilayangkan PT Freeport Indonesia kepada Manajemen Persipura terkait penolakan kerjasama tersebut. Akibat dari ketidak pastian sponsor tersebut akan mengakibatkan persiapan Persipura sedikit tersendat. Hal ini sudah terbukti pada Piala Sudirman 2016 lalu dimana Boaz Solossa dan kawan-kawan harus terhenti pada babak penyisihan.

Persipura harus mengap-mengap ketika suntikan dana sponsor dari PT Freeport dan Bank Papua sekitar Rp 34 miliar akhirnya terhenti karena belum jelasnya kompetisi resmi. Sekretaris tim Persipura, Rocky Bebena mengatakan, pihaknya memaksakan diri untuk ikut turnamen Piala Sudirman.

"Tanpa program dan persiapan yang pasti, kami jadi membawa pemain seadanya. Tentu ini sangat beresiko untuk bersaing dengan klub-klub lainnya seperti Arema, Sriwijaya FC dan Pusamania Borneo FC," katanya.

Dikatakan, pada tahun sebelumnya, PT Freeport dan Bank Papua, Persipura bisa mendapatkan sponsor sebesar Rp 34 miliar untuk satu musim kompetisi dan mengikuti kejuaraan internasional.

"Saat ini kami tak ada pemasukan karena sponsor pun menahan diri. Jalannya pembiayaan klub semua bergantung dengan sponsor yang akan kami dapatkan," sambung Bebena.

Itu 2016 lalu. Bagaimana dengan 2017? Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano (BTM) mengatakan bahwa untuk mengarungi satu musim kompetisi di 2017, pihaknya membutuhkan dana sekitar 26 miliar dan dirinya berharap PT Freeport bisa menjadi sponsor utama dengan memberikan dana sponsor sebesar 20 miliar.

Beragam tanggapan masyarakat terkait dengan komentar sang Ketua Umum yang mengultimatum dua perusahaan yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Papua. Di satu kesempatan, BTM mengultimatum PT Freeport Indonesia dalam satu minggu ke depan perusahaan tambang yang bermarkas di Arizona, Amerika ini harus memberikan jawaban dengan segera. Pernyataan tersebut dilontarkan BTM pada medio Desember 2016 lalu.

Tidak hanya PT Freeport yang mendapatkan ultimatum tersebut, PT Bank Papua pun mendapatkan hal yang sama. BTM mewarning PT Bank Papua apabila perusahaan tersebut tidak mensponsori klub kebanggaan orang Papua ini, maka bank tersebut dilarang beroperasi di tanah Papua.

Sungguh ironis, “tangan besi” pun digunakan untuk memaksa dua perusahaan tersebut. Alih-alih mendaptkan tanggapan, malah sebuah surat penolakan yang didapatkan.

Media officer Persipura Jayapura, Ridwan Madubun kepada media ini, Senin (6/3/2017) di Jayapura mengatakan hingga kini pihaknya lagi pusing untuk menjajaki beberapa pihak sponsor bisa menempelkan nama perusahaan mereka di jersey Persipura.

“Saya sudah bolak balik Jakarta untuk mendapatkan sponsor bagi Persipura. Sudah ada beberapa perusahaan yang saya datangi, dan semuanya masih dalam proses,” katanya.

Proses, proses dan proses. Kapan proses tersebut terealisasi? Indofood, NET. TV, Telkomsel, Pertamina, Corsa dan beberapa perusahaan ternama di Indoneisa lagi dalam penjajakan manajemen Persipura. Namun sampai kapan?.

Kompetisi sudah di depan mata. 26 Maret 2017 kompetisi bentukan PSSI yang dinamai Liga 1 akan bergulir. Akankah musim ini Persipura tanpa sponsorship? Lalu siapa yang mau menggunakan dana pribadinya sebesar 26 miliar untuk membiayai Persipura? (*)


Copyright ©Tabloid JUBIHubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com


Sobat baru saja selesai membaca :

Persipura Terus Mengejar Sponsor

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Persipura Terus Mengejar Sponsor dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Persipura Terus Mengejar Sponsor link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2017/03/persipura-terus-mengejar-sponsor.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :