Mesti Potensial, Bisnis Cokelat di Banten Belum Digarap Optimal - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Mesti Potensial, Bisnis Cokelat di Banten Belum Digarap Optimal, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Banten, Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Mesti Potensial, Bisnis Cokelat di Banten Belum Digarap Optimal
link : Mesti Potensial, Bisnis Cokelat di Banten Belum Digarap Optimal

Mesti Potensial, Bisnis Cokelat di Banten Belum Digarap Optimal

BANTENPERSPEKTIF.COM, SERANG-- Propinsi Banten merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi cokelat lumayan besar. Namun sayang sampai sekarang cokelat belum digarap secara optimal. Padahal di Banten sendiri ada kurang lebih sembilan pabrik cokelat, bahkan pabrik cokelat terbesar di Asia asal Kanada berada di Banten.

Berdasarkan penelusuran Banten Perspektif, sedikitnya ada sembilan pabrik cokelat yang berada di Banten, yaitu PT Davomas Abadi (Tangerang), PT Kakao Mas Gemilang (Tangerang), PT Mas Ganda (Tangerang), PT Tora Nusantara (Tangerang), PT Jaya Makmur Hasta (Tangerang), PT Bumi Tangerang Cokelat Utama (Tangerang), Cacao Wangi Murni (Tangerang) dan PT Unifloar (Kabupaten Serang).

Sementara itu, di tahun 2008 saja Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten mencatat ada kurang lebih 7.397 hektare lahan komoditas cokelat, dengan produksi 2.324 ton biji cokelat dan tersebar di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang. Sayangnya, potensi ini belum dikembangkan secara optimal.

Pada bagian lain, Indonesia sendiri merupakan negara penghasil cokelat terbesar ketiga setelah Cote d' Ivoire (Afrika) dann Ghana. Terpisah, Kepala Desa Mekarmanik, Kabupaten Lebak, Aliyudin, mengatakan, potensi cokelat sebenarnya bisa dikembangkan juga di desanya. Hanya saja butuh pendampingan karena masyarakat belum begitu paham tentang tanaman cokelat.

*Penulis | Karnoto | Chief in Editor | http://ift.tt/2h5PAgu

Sobat baru saja selesai membaca :