Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda

Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda
link : Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda

Baca juga


Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda

Ambon, Malukupost.com - Warga Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru mempertanyakan realisasi bantuan 50 unit pancing tonda dari Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, kata seorang legislator. "Aspirasi para nelayan di dua kabupaten itu disampaikan kepada kami, saat melakukan kunjungan reses ke Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru," kata anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Maluku, Fredi Rahakbauw, di Ambon, Kamis (22/9). Usulan atau permintaan bantuan alat perikanan berupa 50 unit pancing tonda itu telah disampaikan secara resmi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku sejak tahun lalu, namun belum direalisasi tanpa alasan jelas hingga saat ini. Menurut Fredi, alat pancing tonda itu bisa mempermudah nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan untuk dijual ke pasar, dan juga berdampak pada peningkatan pendapatan dan ekonomi masyarakat yang umumnya hidup di daerah pesisir. "Masyarakat nelayan membutuhkan program pemberdayaan dari pemerintah, sehingga saya minta DKP Maluku bisa memberikan 50 unit pancing tonda itu untuk mereka," kata Fredi. Ia mengatakan, rata-rata masyarakat di pesisir jazirah Kei Kecil, Kei Besar dan Kepulauan Aru yang karakter wilayahnya kepulauan sangat memerlukan bantuan tersebut. "Jadi kita pertanyakan kapan diserahkan ke masyarakat? Tahun ini pun ada proposal yang masuk, minta 48 unit pancing tonda," katanya. Fredi menambahkan, nelayan di Maluku Tenggara dan Kepulauan Aru juga biasa mengembangkan budidaya rumput laut, tetapi belakangan ini produksinya berkurang akibat harga di pasar menurun drastis. "Harga rumput laut awalnya bisa mencapai Rp12.000 per kilo gram, tetapi sekarang anjlok di bawah kisaran Rp8.000. Ini yang membuat para nelayan meninggalkan usaha itu dan kembali melaut. (MP-4)
Ambon, Malukupost.com - Warga Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru mempertanyakan realisasi bantuan 50 unit pancing tonda dari Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, kata seorang legislator.

"Aspirasi para nelayan di dua kabupaten itu disampaikan kepada kami, saat melakukan kunjungan reses ke Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru," kata anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Maluku, Fredi Rahakbauw, di Ambon, Kamis (22/9).

Usulan atau permintaan bantuan alat perikanan berupa 50 unit pancing tonda itu telah disampaikan secara resmi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku sejak tahun lalu, namun belum direalisasi tanpa alasan jelas hingga saat ini.

Menurut Fredi, alat pancing tonda itu bisa mempermudah nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan untuk dijual ke pasar, dan juga berdampak pada peningkatan pendapatan dan ekonomi masyarakat yang umumnya hidup di daerah pesisir.

"Masyarakat nelayan membutuhkan program pemberdayaan dari pemerintah, sehingga saya minta DKP Maluku bisa memberikan 50 unit pancing tonda itu untuk mereka," kata Fredi.

Ia mengatakan, rata-rata masyarakat di pesisir jazirah Kei Kecil, Kei Besar dan Kepulauan Aru yang karakter wilayahnya kepulauan sangat memerlukan bantuan tersebut.

"Jadi kita pertanyakan kapan diserahkan ke masyarakat? Tahun ini pun ada proposal yang masuk, minta 48 unit pancing tonda," katanya.

Fredi menambahkan, nelayan di Maluku Tenggara dan Kepulauan Aru juga biasa mengembangkan budidaya rumput laut, tetapi belakangan ini produksinya berkurang akibat harga di pasar menurun drastis.

"Harga rumput laut awalnya bisa mencapai Rp12.000 per kilo gram, tetapi sekarang anjlok di bawah kisaran Rp8.000. Ini yang membuat para nelayan meninggalkan usaha itu dan kembali melaut. (MP-4)


Sobat baru saja selesai membaca :

Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Pancing Tonda link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2016/09/warga-pertanyakan-realisasi-bantuan.html

Subscribe to receive free email updates: