Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi

Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi
link : Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi

Baca juga


Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi

Ambon, Malukupost.com - Menteri Pertanian RI, Ryamziard Ryacudu mengungkapkan rasa bela negara bangsa yang ada di dalam seluruh elemen masyarakat Indonesia belum terlalu tinggi. “Saya rasa bela negara bangsa Indonesia belum terlalu tinggi,”ujar Menhan usai memberikan kuliah umum di Universitas Pattimura (Unpatti), di Ambon, Senin (19/8). Menurut Menhan Ryacudu, bela negara tidak hanya identik dengan perang, melainkan orang-orang yang betul mencintai dan melakukan apa saja demi Indonesia. Contohnya, guru, dokter yang di tempatkan di daerah Terpencil, Tertinggal dan Terdepan (3T) tidak menerima gaji selama berbulan-bulan, tapi tetap menjalankan tugas, itu merupakan bagian dari bela negara. “Dikatakan Bela negara, berarti dia ingin mengorbankan dirinya untuk bangsa dan negara lewat tugas yang diemban sesuai kemampuan yang dimilikinya,” tuturnya. Dijelaskan Menhan Ryacudu, jika bela negara dan wawasan kebangsaan ditanamkan dalam jati diri masing-masing setiap orang maka tidak ada satupun bangsa yang bisa mengalahkan Indonesia. Dirinya malah mencontohkan, tidak ada satupun negara di dunia ini yang bisa mengalahkan bangsa Israel. Hal tersebut dikarenakan seluruh elemen masyarakat Israel bersatu, dan yang paling penting mencintai bangsanya dengan sepenuh hati dan mampu mengorbankan jiwanya untuk negara. “Oleh karena itu, kita harus menjunjung tinggi aktualisasi nilai-nilai luhur bela negara. Nilai cinta tanah air, berbangsa dan bernegara setia pada Pancasila sebagai ideologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara harus ditanamkan dalam jati diri masing-masing orang. Jika hal ini dilaksanakan maka kita akan menjadi negara yang maju dan bersaing dengan negara-negara besar lainnya,” cetusnya. Menhan Ryacudu menambahkan, untuk itu Presiden RI Joko Widodo telah melaksanakan program bela negara yang dilaksanakan merupakan bentuk revolusi mental dalam memaknai dinamika ancaman sekaligus mewujudkan ketahanan nasional. Yang dimulai dari kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran setiap keluarga, merupakan power dan memberikan efek bagi bangsa dan negara, dalam hal menjaga kedaulatan negara. Menhan Ryacudu juga meminta kepada Pemerintah Daerah Provinsi Maluku untuk dapat menyampaikan hal ini kepada Bupati/Walikota untuk diteruskan sampai ke tingkat RT/RW. “Jika bela negara ada di dalam jati diri kita, maka kita akan menjadi negara yang maju,” pungkasnya. (MP-7)
Ambon, Malukupost.com - Menteri Pertanian RI, Ryamziard Ryacudu mengungkapkan rasa bela negara bangsa yang ada di dalam seluruh elemen masyarakat Indonesia belum terlalu tinggi.

“Saya rasa bela negara bangsa Indonesia belum terlalu tinggi,”ujar Menhan usai memberikan kuliah umum di Universitas Pattimura (Unpatti), di Ambon, Senin (19/8).

Menurut Menhan Ryacudu, bela negara tidak hanya identik dengan perang, melainkan orang-orang yang betul mencintai dan melakukan apa saja demi Indonesia. Contohnya, guru, dokter yang di tempatkan di daerah Terpencil, Tertinggal dan Terdepan (3T) tidak menerima gaji selama berbulan-bulan, tapi tetap menjalankan tugas, itu merupakan bagian dari bela negara.

“Dikatakan Bela negara, berarti dia ingin mengorbankan dirinya untuk bangsa dan negara lewat tugas yang diemban sesuai kemampuan yang dimilikinya,” tuturnya.

Dijelaskan Menhan Ryacudu, jika bela negara dan wawasan kebangsaan ditanamkan dalam jati diri masing-masing setiap orang maka tidak ada satupun bangsa yang bisa mengalahkan Indonesia. Dirinya malah mencontohkan, tidak ada satupun negara di dunia ini yang bisa mengalahkan bangsa Israel. Hal tersebut dikarenakan seluruh elemen masyarakat Israel bersatu, dan yang paling penting mencintai bangsanya dengan sepenuh hati dan mampu mengorbankan jiwanya untuk negara.

“Oleh karena itu, kita harus menjunjung tinggi aktualisasi nilai-nilai luhur bela negara. Nilai cinta tanah air, berbangsa dan bernegara setia pada Pancasila sebagai ideologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara harus ditanamkan dalam jati diri masing-masing orang. Jika hal ini dilaksanakan maka kita akan menjadi negara yang maju dan bersaing dengan negara-negara besar lainnya,” cetusnya.

Menhan Ryacudu menambahkan, untuk itu Presiden RI Joko Widodo telah melaksanakan program bela negara yang dilaksanakan merupakan bentuk revolusi mental dalam memaknai dinamika ancaman sekaligus mewujudkan ketahanan nasional. Yang dimulai dari kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran setiap keluarga, merupakan power dan memberikan efek bagi bangsa dan negara, dalam hal menjaga kedaulatan negara.

Menhan Ryacudu juga meminta kepada Pemerintah Daerah Provinsi Maluku untuk dapat menyampaikan hal ini kepada Bupati/Walikota untuk diteruskan sampai ke tingkat RT/RW.

“Jika bela negara ada di dalam jati diri kita, maka kita akan menjadi negara yang maju,” pungkasnya. (MP-7)


Sobat baru saja selesai membaca :

Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Menhan Akui Rasa Bela Negara Belum Terlalu Tinggi link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2016/09/menhan-akui-rasa-bela-negara-belum.html

Subscribe to receive free email updates: