Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi

Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi
link : Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi

Baca juga


Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi

Ambon, Maluku Post.com - Tak disangka-sangka, kota Ambon kini telah memasuki berumur 441 tahun. Walaupun usia yang sudah tergolong sangat tua, namun pembangunan di ibukota provinsi Maluku masih perlu dibenahi. Mengingat sampai saat ini masih ada sejumlah daerah di kota Ambon, belum menikmati pelayanan pemerintahan dan pembangunan yang memadai, terkhususnya infrastruktur jalan, kesehatan dan penerangan. “Kalau saya lihat pusat pusat kota Ambon sudah maju, tetapi untuk daerah dipinggiran belum maju,”ujar anggota DPD RI Dapil Maluku, Jhon Pieres di Ambon, Rabu (7/9), usai mengikuti perayaan HUT kota Ambon. Untuk membenahi hal tersebut, maka pembangunan kota Ambon harus berbasis berbasis desa pinggiran, sesuai nawacita Presiden RI, Joko Widodo membangun dari pinggiran. “Jadi sebetulnya kalau mau membangun kota harus dari pinggiran, kalau diumpamakan jika kita memakan bubur panas, harus dimakan dari pinggir baru ke tengah. Jadi basis pembangunan sebetulnya ada di desa, karena desa merupakan tempat berkumpul dan beraktifitasnya masyarakat,” tuturnya. Pieris katakan, Bagi Walikota – Wakil Walikota yang terpilih nantinya harus lebih baik, dan dapat melanjutkan program yang belum dijalankan oleh kepemimpinan sebelumnya. Dan yang paling penting program yang dilaksanakan harus mendapat dukungan masyarakat. Pieris juga menambahkan, pembangunan yang maju terlihat dari dukungan seluruh elemen masyarakat. Dimana pemerintah kota sudah seharusnya hanya mengurusi pajak, KTP, penerangan dan kebersihan, sedangkan ekonomi dibangun oleh swasta. Hal tersebut yang masih kurang di Ambon. “Kalau saya lihat, kelas menengah di Ambon untuk menggerakkan ekonomi masyarakat kurang sekali,” Untuk itu, dirinya berharap pemerintah harus memfasilitasi dan memberikan kemudahan kepada ekonomi kreatif, supaya pertumbuhan akan semakin tinggi.(MP-7)
Ambon, Maluku Post.com - Tak disangka-sangka, kota Ambon kini telah memasuki berumur 441 tahun. Walaupun usia yang sudah tergolong sangat tua, namun pembangunan di ibukota provinsi Maluku masih perlu dibenahi. Mengingat sampai saat ini masih ada sejumlah daerah di kota Ambon, belum menikmati pelayanan pemerintahan dan pembangunan yang memadai, terkhususnya infrastruktur jalan, kesehatan dan penerangan.

“Kalau saya lihat pusat pusat kota Ambon sudah maju, tetapi untuk daerah dipinggiran belum maju,”ujar anggota DPD RI Dapil Maluku, Jhon Pieres di Ambon, Rabu (7/9), usai mengikuti perayaan HUT kota Ambon.

Untuk membenahi hal tersebut, maka pembangunan kota Ambon harus berbasis berbasis desa pinggiran, sesuai nawacita Presiden RI, Joko Widodo membangun dari pinggiran. “Jadi sebetulnya kalau mau membangun kota harus dari pinggiran, kalau diumpamakan jika kita memakan bubur panas, harus dimakan dari pinggir baru ke tengah. Jadi basis pembangunan sebetulnya ada di desa, karena desa merupakan tempat berkumpul dan beraktifitasnya masyarakat,” tuturnya.

Pieris katakan, Bagi Walikota – Wakil Walikota yang terpilih nantinya harus lebih baik, dan dapat melanjutkan program yang belum dijalankan oleh kepemimpinan sebelumnya. Dan yang paling penting program yang dilaksanakan harus mendapat dukungan masyarakat.

Pieris juga menambahkan, pembangunan yang maju terlihat dari dukungan seluruh elemen masyarakat. Dimana pemerintah kota sudah seharusnya hanya mengurusi pajak, KTP, penerangan dan kebersihan, sedangkan ekonomi dibangun oleh swasta. Hal tersebut yang masih kurang di Ambon.

“Kalau saya lihat, kelas menengah di Ambon untuk menggerakkan ekonomi masyarakat kurang sekali,”

Untuk itu, dirinya berharap pemerintah harus memfasilitasi dan memberikan kemudahan kepada ekonomi kreatif, supaya pertumbuhan akan semakin tinggi.(MP-7)


Sobat baru saja selesai membaca :

Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2016/09/di-usia-ke-441-kota-ambon-masih-perlu.html

Subscribe to receive free email updates: