BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah

BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah
link : BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah

Baca juga


BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah

Ambon, Malukupost.com - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Maluku menggelar dialog budaya jalur rempah Maluku pusat peradaban dunia sebagai upaya memperkenalkan potensi rempah Maluku kepada generasi muda. "Dialog budaya jalur rempah merupakan kegiatan yang mendapat perhatian serius dari Ditjen Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," kata Kepala BPNB Maluku, Stevanus Tiwery, di Ambon, Rabu (21/9). Dialog ini diharapkan akan mendapat kajian dan hasil inventarisasi guna muatan tentang jalur rempah di Maluku Menurut dia, Maluku di masa lampu terkenal dengan rempah -rempah yang membuat bangsa di dunia berkeinginan untuk menguasai kekayaan rempah di daerah ini seperti cengkeh, pala dan koli. Kekayaan rempah di Maluku tersebut, hendaknya dapat diperkenalkan kepada generasi muda melalui upaya menggerakkan jalur rempah di Maluku ke kondisi saat ini agar dapat dimanfaatkan dengan baik. "Upaya tersebut dapat dilakukan melalui festival kuliner Maluku yang ada kaitan dengan rempah-rempah. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat," katanya. Hal terpenting, kata Stevanus adalah bagaimana upaya menanamkan nilai di masa lampau ketika jalur rempah itu dilakukan, dengan satu tujuan adalah menemukan daerah penghasil rempah seperti cengkeh, pala dan koli yang dapat ditemukan di Ternate dan Banda. "Hal lainnya adalah manfaat dan nilai yang ingin didapat bukan hanya nilai ekonomis. Terpenting, manfaat rempah tersebut bagi pengobatan dan kebutuhan sehari-hari," ujarnya. Dijelaskannya, kegiatan dialog ini juga diupayakan menanamkan sejarah tentang rempah bagi generasi muda, bahwa pada masa lampau jalur rempah dimanfaatkan untuk potensi pariwisata. "Pada saat itu jalur transportasi masih sulit, tetapi orang bisa menjangkau Maluku semata-mata sasarannya hasil bumi yakni cengkeh dan pala, tetapi juga mempengaruhi aspek kehidupan yang lain," tandasnya. Stevanus berharap, melalui kegiatan ini generasi muda dapat memahami bahwa pada masa lampau Maluku menjadi tujuan, dan saat ini bagaimana upaya mempersiapkan rempah-rempah dan potensi kekayaan alam dan kekayaan budaya yang lain. "Kekayaan alam dan budaya harus digerakkan untuk memberikan dukungan bagi prospek pembangunan Maluku kedepan terutama dibidang pariwisata, karena sektor ini sangat mendukung kegiatan pembangunan di daerah ini," tegasnya. (MP-3)
Ambon, Malukupost.com - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Maluku menggelar dialog budaya jalur rempah Maluku pusat peradaban dunia sebagai upaya memperkenalkan potensi rempah Maluku kepada generasi muda.

"Dialog budaya jalur rempah merupakan kegiatan yang mendapat perhatian serius dari Ditjen Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," kata Kepala BPNB Maluku, Stevanus Tiwery, di Ambon, Rabu (21/9).

Dialog ini diharapkan akan mendapat kajian dan hasil inventarisasi guna muatan tentang jalur rempah di Maluku Menurut dia, Maluku di masa lampu terkenal dengan rempah -rempah yang membuat bangsa di dunia berkeinginan untuk menguasai kekayaan rempah di daerah ini seperti cengkeh, pala dan koli.

Kekayaan rempah di Maluku tersebut, hendaknya dapat diperkenalkan kepada generasi muda melalui upaya menggerakkan jalur rempah di Maluku ke kondisi saat ini agar dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Upaya tersebut dapat dilakukan melalui festival kuliner Maluku yang ada kaitan dengan rempah-rempah. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat," katanya.

Hal terpenting, kata Stevanus adalah bagaimana upaya menanamkan nilai di masa lampau ketika jalur rempah itu dilakukan, dengan satu tujuan adalah menemukan daerah penghasil rempah seperti cengkeh, pala dan koli yang dapat ditemukan di Ternate dan Banda.

"Hal lainnya adalah manfaat dan nilai yang ingin didapat bukan hanya nilai ekonomis. Terpenting, manfaat rempah tersebut bagi pengobatan dan kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Dijelaskannya, kegiatan dialog ini juga diupayakan menanamkan sejarah tentang rempah bagi generasi muda, bahwa pada masa lampau jalur rempah dimanfaatkan untuk potensi pariwisata.

"Pada saat itu jalur transportasi masih sulit, tetapi orang bisa menjangkau Maluku semata-mata sasarannya hasil bumi yakni cengkeh dan pala, tetapi juga mempengaruhi aspek kehidupan yang lain," tandasnya.

Stevanus berharap, melalui kegiatan ini generasi muda dapat memahami bahwa pada masa lampau Maluku menjadi tujuan, dan saat ini bagaimana upaya mempersiapkan rempah-rempah dan potensi kekayaan alam dan kekayaan budaya yang lain.

"Kekayaan alam dan budaya harus digerakkan untuk memberikan dukungan bagi prospek pembangunan Maluku kedepan terutama dibidang pariwisata, karena sektor ini sangat mendukung kegiatan pembangunan di daerah ini," tegasnya. (MP-3)


Sobat baru saja selesai membaca :

BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: BNPB Maluku Gelar Dialog Budaya Jalur Rempah link yang gunakan: https://cepotpost.blogspot.com/2016/09/bnpb-maluku-gelar-dialog-budaya-jalur.html

Subscribe to receive free email updates: