Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi

Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Jawa Timur, Artikel Kabar, Artikel Ngawi, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi
link : Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi

Baca juga


Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi

Pasar Dusun Sepreh Desa Legundi Ngawi

SINAR NGAWI™ Ngawi-Pada masa krisis kesehatan akibat pandemi Covid 19, yang mana berbagai langkah dilakukan selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, juga mulai menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat.

Arianto Adi, Kepala dusun Sepreh, desa Legundi KecamatanKarangjati Ngawi mengatakan bahwa pasar dusun Sepreh sendiri merupakan pasar yang baru dibuka, untuk diperbolehkan transaksi jual beli pada sepekan yang lalu (23/09). 

“Sebenarnya cikal bakal pasar dusun Sepreh sudah ada sejak 1992, namun karena infrastruktur yang kurang memadai, lama kelamaan pasar menjadi sepi peminat dan akhirnya mati,” ungkap dia. 

Tambahnya, hingga pada kepemimpinan Kades Legundi Suyitno, desa mempunyai inovasi untuk menawarkan tanah aset desa tersebut kepada pihak ketiga agar dibangun sarana prasarana untuk kios pasar. 

Pihak ketiga menyetujui, dan akhirnya pada Desember 2019 mulai dibangun sarana prasarana pasar dengan perjanjian hak guna pakai tanah selama 25 tahun, sedangkan retribusi selama pengelolaan 25 tahun tersebut, masuk ke kas APBDes ditambah kas sebesar 10 %. 

Sementara pembangunan sarana prasarana Pasar Dusun Sepreh menghabiskan dana sebesar dari pihak ketiga, dengan output 10 kios dan 1 los yang ditempati 10 pedagang, serta areal pasar kambing. 

Sedangkan dana dari APBDes sebesar Rp. 17 juta digunakan untuk pembangunan sarana kamar mandi. 

Selanjutnya salah satu pedagang sayuran, laminem mengharapkan kondisi pasar bisa lebih ramai, tidak hanya terjadi pada awal pembukaan saja, namun demikian akan selalu ramai seterusnya.  

Pewarta: Kun/pan
Editor : Kuncoro
Copyright :SN




Sobat baru saja selesai membaca :

Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Pasar Legi Sepreh, Indikator Ketangguhan Ekonomi Warga Di Tengah Pandemi link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2020/09/pasar-legi-sepreh-indikator-ketangguhan.html

Subscribe to receive free email updates: