Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai

Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Indonesia Timur, Artikel Irian Jaya, Artikel Kabar, Artikel Papua, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai
link : Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai

Baca juga


Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai

Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai
Foto: Ketua DMAM Momuna, Ismael Keike, (kanan kemeja) bersama sekretaris dan anggotanya saat JP di kantor Jerat Papua.
Jayapura -- Masyarakat adat suku Momuna mengancam bakal menguasai kawasan Dekai, sebagai ibu kota Kabupaten Yahukimo. Ancaman itu terkait tuntutan pengakuan atas hak tanah dan kekayaan di daerah setempat yang selama ini masih menjadi sengketa dengan pemerintah daerah.

“Ini terkait pemerintah membeli lahan seluas 64 kilo meter di titik nol, pada masa kepemimpinan almarhum Robet Wanimbo sebagai ketua suku,” kata Ketua dewan adat Momuna, Ismael Keikye, di kantor LSM Jerat Papua, Selasa, (20/2/2018).

Keikye mengaku masyarakat adat yang ia pimpin belum mengetahui akta maupun proses penjualan lahan itu. Ia minta agar pemerintah Kabupaten Yahukimo koordinasi dengan masyarakat adat Momuna, termasuk jika hendak membayar uang lahan Rp 1 juta per meter.

“Jangan mengklaim itu tanah pemerintah,” kata Keikye, menambahkan.

Menurut dia, sebelumnya almarhum Robet Wanimbo hanya mau menjual lahan ukuran empat kilo meter dari Lokpon sampai ke Bandara Nop Goliath, Dekai. Dengan begitu ukuran lahan 64 kilo meter yang diklaim pemerintah dipertanyakan.

Bupati Yahukimo, Abock Busup, saat dimintai konfirmasi membantah merampas tanah milik masyarakat adat suku Momuna. Ia menegaskan tanah itu sebelumnya dimiliki warga dengan marga atau klen yang berada di dusun sendiri.

“Jadi lahan adalah atas kesepakatan pemilik ulayat,” kata Abock Busup.

Menurut dia, tudingan melakukan perampasan tanah atau hak masyarakat adat itu tidak benar. “Kami sudah hadirkan semua komponen sesuai kesepakatan, “ kata Busup, yang mengaku siap menghadirkan saksi hidup penerima uang pembelian lahan.

Lahan seluas 64 kilo meter itu akan dibangun sejumlah fasilitas. Di antaranya untuk stadion dan rumah sakit, masing-masing 10 hektare, sisanya untuk terminal, pasar dan Ruko. (*)

...Simak ini juga: Mahasiswa Timika Wilayah Malang: Pemerintah Segera Hentikan Konflik Horizontal di Distrik Kwamki Narama, Mimika 


Copyright ©Tabloid JUBI  "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com


Sobat baru saja selesai membaca :

Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2018/02/konflik-tanah-suku-momuna-ancam-kuasai.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :