Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli..

Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli.. - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli.., dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli..
link : Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli..

Baca juga


Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli..

Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, Orang Asli Mohon Jambatan

ALOR GAJAH – Sejak 10 tahun lalu, penduduk Kampung Orang Asli di Kubang Badak, Tebong di sini terpaksa mengharungi air sungai sedalam satu meter dan adakalanya berenang untuk ke kebun buah-buahan, kelapa sawit dan getah mereka yang terletak di seberang.

Mereka mendakwa terpaksa berbuat demikian selepas jambatan kayu yang menghubungkan perkampungan mereka dengan kawasan ladang tersebut roboh gara-gara kegiatan melombong pasir yang berleluasa sejak 15 tahun lalu.
“Kira-kira 50 penduduk Orang Asli berulang-alik dari rumah ke tanah seberang sungai setiap hari dan keadaan adalah berbahaya terutama pada musim hujan kerana air sungai boleh naik secara mendadak,” kata Tok Batin Kampung Kubang Badak Besi Dulah kepada Bernama, di sini.
Menurutnya air di sungai selebar 30 meter itu boleh naik sehingga tiga meter jika hujan sekali gus menghalang penduduk mengangkut hasil kebun.
Menurut Besi, 37, masalah mereka telah dibawa kepada Jabatan Hal Ehwal Orang Asli (Jakoa) dan juga pemimpin setempat namun sehingga kini tiada tindakan diambil untuk menggantikan jambatan tersebut.
Katanya jambatan asal di sungai berkenaan dibina sekitar 1980-an sebelum roboh pada 2008 akibat perlombongan pasir yang kali terakhir dijalankan tahun lepas.
“Sebelum Pilihan Raya Umum ke-14, ketika kita bertanya kepada pihak terlibat bila mahu bina jambatan baharu, mereka kata masih dalam proses dan baru-baru ini juga saya ada bertanya untuk mendapatkan penjelasan, namun mereka memberikan alasan tiada bajet untuk membina jambatan tersebut.
“Saya bimbang dengan keselamatan penduduk di kampung ini dan mereka menyeberang ke sungai juga untuk mencari sumber rezeki. Kita harap kerajaan dapat membina jambatan baharu itu demi kemudahan dan keselamatan penduduk,” katanya.
Pada 11 Jun lepas, Kerajaan Negeri Melaka mengarahkan semua kegiatan mengorek dan mengambil pasir bagi aktiviti daratan serta kutipan hasil hutan negeri itu dihentikan berkuat kuasa 1 Julai bagi menjamin kelestarian alam sekitar untuk generasi akan datang. – BERNAMA

Komen Weblog Ibnu Hasyim: Kerajaan PH masih tak prihatin lagi? Terus menyambung kazaliman kerajaan terdahulu? Porrah!!


Sobat baru saja selesai membaca :

Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli..

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli.. dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Berenang Seberangi Sungai Sejak 10 Tahun, PH Tak Prihatin Orang Asli.. link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2018/10/berenang-seberangi-sungai-sejak-10.html

Subscribe to receive free email updates: