Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera

Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Banten, Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera
link : Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera

Baca juga


Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera



BANTENPERSPEKTIF.COM, KOTA SERANG --- Ranta Soeharta, calon Wali Kota Serang yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggunakan gaya komunikasi marketing yang berbeda dengan calon lain.

Ranta lebih menggunakan pendekatan rasional ketimbang emosional. Hal ini terlihat dari komunikasi pemasaran yang dilakukan Ranta melalui periklanan, khususnya out door.

Pantauan BantenPerspektif, banner, baliho dan spanduk dengan konten rasional, seperti perubahan, program dan penataan infrastruktur. Jika disandingkan dengan gaya komunikasi Vera maka akan terlihat kontras, karena istri Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman lebih memilih komunikasi emosional.

Strategi emosional ini terlihat jelas dari tagline Vera, yaitu Kota Serang Cantik. Gaya komunikasi Vera hampir mirip dengan Wahyudin Djahidi dengan taglinenya Kota Serang Keren.

Kedua gaya komunikasi ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Komunikasi rasional akan lebih diterima dikalangan terdidik, sedangkan komunikasi emosional lebih mudah menjangkau lapisan grasroot.

Dan jika dilihat dari demografis warga Kota Serang untuk usia diatas 40 tahun pendekatan emosional akan mudah dilakukan mengingat pendidikan tinggi belum bisa dinikmati sebagian besar warga karena terkendala ekonomi.

Namun jika mengacu pada penelusuran pengguna sosial media facebook dan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka usia produktif cukup tinggi.

Baik Ranta maupun Vera sama-sama memiliki tantangam bagaimana mengelola warga usia produktif atau generasi milinea dan bagaimana mengelola warga lapisan bawah dengan usia di atas 40 tahun.

REDAKSI | BANTENPERSPEKTIF
EDITOR | KARNOTO


Sobat baru saja selesai membaca :

Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Beda Gaya Komunikasi Ranta dan Vera link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/11/beda-gaya-komunikasi-ranta-dan-vera.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :