Judul : Pemotongan Tumpeng Warnai Tasyakuran Harlah PKB Di Maluku
link : Pemotongan Tumpeng Warnai Tasyakuran Harlah PKB Di Maluku
Pemotongan Tumpeng Warnai Tasyakuran Harlah PKB Di Maluku
Ambon, Malukupost.com - Pemotongan tumpeng nasi kuning mewarnai tasyakuran hari lahir (Harlah) ke - 19 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Maluku, di Ambon, Selasa (25/7).Ketua DPW PKB Maluku, Basri Damis memotong tumpeng, selanjutnya diserahkan kepada Rais Syuriah PW NU Maluku, Ustad Djosan Bugis dan Ketua PW Fatayat NU setempat, Habiba Pelu.
Tasyakuran Harlah ke- 19 dihadiri jajaran DPW PKB Maluku, anggota DPRD Maluku dari PKB serta Banon PKB Maluku yakni Garda Bangsa, Gemasaba dan Perempuan Bangsa, PW NU Maluku, PW Fatayat NU Maluku dan pengurus DPC PKB kota Ambon dengan thema "Meneguhkan PKB Membela Rakyat".
Ketua DPW PKB Maluku, Basri Damis, mengatakan, Harlah ke- 19 harus dijadikan momentum untuk berkonstribusi dan membela kepentingan masyarakat karena sesuai dengan tagline PKB yakni "Membela Rakyat".
"Saya mengajak kader PKB di Maluku agar melakukan jihad kebangsaan maupun kemanusiaan sebagaimana diamanatkan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar saat pidato Harlah ke-19 PKB di Jakarta pada 22 Juli 2017," ujarnya.
PKB melalui momentum Harlah ke - 19 hendaknya lebih mendekat ke masyarakat karena partai ini lahir untuk membela rakyat serta menanamkan sikap jihad kebangsaan maupun kemanusiaan yakni berjuang membela kepentingan rakyat miskin serta melawan praktek KKN.
Karena itu, kader PKB Maluku diingatkan agar melaksanakan tujuh amanah Muhaimin yang menjadi agenda dasar dalam konteks perjuangan PKB dalam membela rakyat.
Ketujuh amanah itu adalah PKB menolak pandangan yang menolak dasar negara, menentang setiap upaya apapun yang memecah belah, apalagi yang berkaitan dengan agama, ras dan golongan serta PKB akan terus melawan dengan tegas intimidasi dan paksaan dari manapun.
Begitu pula, PKB mengajak agar konsentrasi terhadap hal mendesak, terutama pangan, mengurus nelayan dan seluruh potensi SDA, memerangi ketimpangan serta kader PKB mendidik diri dan disiplin.
"Saya yakin jika ketujuh amanah itu dilaksanakan dengan baik, maka PKB makin dicintai rakyat sehingga target perjuangan politik lebih muda tercapai," kata Basri.
Dia mengingatkan, kader PKB Maluku juga harus menyosialisasikan Gerakan Jangan Sekali - Kali Hilangkan Jasa Ulama (Ja Hijau) yang dicanangkan PKB dan Nahdliyin agar tidak melupakan perjuangan para ulama NU seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syamsudin serta pata Kiyai NU lainnya yang mengorbankan harta, pikiran dan jiwa untuk kemerdekaan Indonesia.
Apalagi, ulama saat ini diganggu isu lepas dari Islam, bahkan di media sosial berkembang bahwa yang disebut ulama adalah mereka yang melakukan aksi 212.
"PKB yang didirikan KH Abdurrahman Wahid pada 23 Jui 1998 usianya relatif muda. Namun, diarahkan mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Indonesia yang dibarengi komitmen kerja keras para kader untuk meneguhkan PKB sebagai partai pembela kepentingan rakyat," tandas Basri. (MP-3)
Sobat baru saja selesai membaca :
Pemotongan Tumpeng Warnai Tasyakuran Harlah PKB Di Maluku
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Pemotongan Tumpeng Warnai Tasyakuran Harlah PKB Di Maluku dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Pemotongan Tumpeng Warnai Tasyakuran Harlah PKB Di Maluku link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/07/pemotongan-tumpeng-warnai-tasyakuran.html