Judul : Mama-mama: Jangan Salahkan Kami Jika Sering Maceta
link : Mama-mama: Jangan Salahkan Kami Jika Sering Maceta
Mama-mama: Jangan Salahkan Kami Jika Sering Maceta
| Mama-mama Papua yang berjualan di bahu jalan di kawasan Pasar Lama Sentani – Foto: Yance Wenda. |
Sentani -- Sejumlah mama Papua yang berjualan di bahu jalan Pasar Lama Sentani, Kabupaten Jayapura berdalih jika penyebab kemacetan di sekitar kawasan itu karena ulah mereka.
Setiap hari kawasan ini memang menjadi langganan macet. Kemacetan diduga karena mama-mama berjualan di bahu jalan. Mereka menjual ikan, sagu, pinang, sayur-sayuran dan umbi-umbian.
Salah seorang penjual, Tresya mengatakan, mereka tak punya tempat untuk menjual hasil-hasil kebun dan ikan tangkapan sehingga terpaksa harus berjualan di bahu jalan raya.
“Mau bagaimana lagi? Kalau secara aturan memang salah, tapi kita mau jualan di mana? Jangan salahkan kami mama -mama yang jualan ini. Kami terpaksa lakukan karena tidak ada tempat,” katanya kepada Jubi di Sentani, Jumat (7/7/2017).
Ditemui terpisah, salah seorang pengguna jalan, Rahmat menjelaskan, kawasan ini memang sering macet, dan belum ada solusi terbaik untuk mengurai kemacetan.
“Jalan ini selalu macet dan paling parah itu pas sore menjelang malam hari, macetnya minta ampun. Walau sudah dibangun trotoar, macetnya tambah parah. Mau salahkan mereka yang parkir juga salah, mau salahkan penjual juga salah-salah,” katanya.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura agar segera mengatasi masalah ini. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Sobat baru saja selesai membaca :
Mama-mama: Jangan Salahkan Kami Jika Sering Maceta
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Mama-mama: Jangan Salahkan Kami Jika Sering Maceta dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Mama-mama: Jangan Salahkan Kami Jika Sering Maceta link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/07/mama-mama-jangan-salahkan-kami-jika.html