Judul : Ketua MUI Maluku Dan Ketua Sinode GPM Terima Penghargaan BNN
link : Ketua MUI Maluku Dan Ketua Sinode GPM Terima Penghargaan BNN
Ketua MUI Maluku Dan Ketua Sinode GPM Terima Penghargaan BNN
Piagam penghargaan kepada kedua tokoh agama yang diserahkan Gubernur Maluku, Said Assagaff bertepatan dengan puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, di Ambon, Kamis (13/7).
MUI dan GPM terlibat aktif bekerja sama dengan BNN provinsi Maluku melakukan sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang.
Selain tokoh agama, penghargaan juga diberikan kepada Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku, toko kue Cinderella, PT. Angkasa Pura I serta Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Maluku.
Peringatan puncak HANI tingkat provinsi Maluku dilaksanakan dalam bentuk upacara sederhana dan dipimpin Gubernur Said dan dihadiri tokoh agama, pemuka masyarakat dan tokoh pemuda serta pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta pegawai di kantor Gubernur Maluku.
Gubernur Said membacakan sambutan tertulis Presiden Joko Widodo yang menekankan kejahatan narkotika sebagai kejahatan luar biasa, terorganisir dan bersifat lintas negara, serta mengarah terjadinya beberapa kejahatan lain diantaranya terorisme dan perdagangan orang yang perlu diatasi secara serius.
"Kejahatan narkotika juga bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam perang terselubung (proxy war) untuk melumpuhkan kekuatan bangsa, sehingga harus diberantas dan ditangani dengan pendekatan seimbang antara pengurangan pasokan maupun permintaan," ujar Presiden.
Presiden juga mengingatkan kembali akan pernyataannya memberantas kejahatan narkotika di tanah air saat peringatan HANI beberapa tahun terakhir diantaranya pada 2014 bahwa Indonesia darurat narkoba, perang terhadap narkoba tahun 2015, tahun 2016 yakni tindak tegas bandar narkoba.
Sedangkan, tahun 2017 Presiden menyatakan tindak tegas bandar, selamatkan penyalahguna dan membuat regulasi yang memberikan kepastian hukum baik penegak hukum maupun untuk masyarakat.
"Saya ingatkan bahwa Indonesia sampai saat ini masih dalam kondisi darurat narkoba sehingga menjadi tanggung jawab semua pihak untuk saling melindungi dan bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab BNN saja," katanya.
Penanggulangan Indonesia darurat narkoba perlu dilakukan sejalan dengan pemerataan ekonomi berkeadilan, di mana BNN berkontribusi melakukan upaya pencegahan agar biaya konsumsi narkoba dapat digunakan menjadi biaya kebutuhan hidup.
Selain itu, melakukan upaya pembangunan alternatif dengan menggantikan tanaman ganja dengan tanaman lain yang bernilai ekonomis, meningkatkan upaya pemberantasan, pengawasan di perbatasan dan sosialisasi bahaya narkoba serta penyempurnaan regulasi.
Menurut Presiden, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika saat ini sangat memprihatinkan karena menyasar seluruh lapisan masyarakat mulai dewasa dampai anak dan dari kota sampai pelosok desa, sehingga menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan data kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime - UNODC) ditemukan 644 zat.
Sedangkan, data dari Tiongkok ditemukan 800 zat, di Indonesia zat psikoaktif baru teridentifikasi sebanyak 65 zat.
Peraturan Mennteri Kesehatan No.2 tahun 2017 tentang perubahan penggolongan narkotika ternyata baru diatur 43 jenis, sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan.
"Karena itu mari kita meningkatkan peran serta dengan sekuat tenaga dan potensi serta mengerahkan seluruh sumber daya untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika termasuk dunia pendidikan.
Masyarakat juga perlu diberdayakan melalui penyuluhan dan pelatihan ketrampilan agar tidak terlibat peredaran gelap narkotika dan memilih penghidupan lain yang lebih baik," tandas Presiden.
Sedangkan pemberantasan dan rehabilitasi perlu dilakukan secara sinergi untuk memutuskan jaringan bisnis bandar narkoba dan memiskinkan mereka serta memulihkan pecandu agar dapat meneruskan cita-citanya yang terenggut akibat penyalahgunaan narkotika.
Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang berjuang menanggulangi darurat narkoba dengan menghilangkan ego sektoral antar kementerian/lembaga untuk memberantas jaringan narkoba dan pemiskinan bandar.
Operasi penutupan celah penyelundupan, pemberdayaan generasi muda lebih kreatif, pengawasan dan operasi di lembaga pemasyarakatan, penguatan lembaga rehabilitasi serta penguatan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Bupati Tulung Agung, Syahri Mulyo karena memasukkan materi P4GN dalam kurikulum pelajaran. (MP-2)
Sobat baru saja selesai membaca :
Ketua MUI Maluku Dan Ketua Sinode GPM Terima Penghargaan BNN
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Ketua MUI Maluku Dan Ketua Sinode GPM Terima Penghargaan BNN dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Ketua MUI Maluku Dan Ketua Sinode GPM Terima Penghargaan BNN link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/07/ketua-mui-maluku-dan-ketua-sinode-gpm.html