Judul : Gara-gara Assad, Rusia terus didesak
link : Gara-gara Assad, Rusia terus didesak
Gara-gara Assad, Rusia terus didesak
Pertemuan G7 di Italia dihadiri oleh Menlu AS, Jerman, Kanada, Itali, Perancis, Inggris, dan Jepang. (Arab News) |
Mereka ingin menekan Rusia agar mencabut dukungannya bagi Basyar al-Assad.
Pekan lalu, serangan gas saraf terjadi di kota oposisi, Khan Syeikhun, Idlib dan menewaskan 89 orang, termasuk 33 anak-anak.
Presiden AS Donald Trump mengutuk insiden ini dan serangan rudal dilancarkan secara langsung untuk pertama kalinya.
Sebanyak 59 rudal Tomahawk ditembakkan oleh kapal perang AS di laut Mediterania menuju pangkalan udara Shayrat yang diyakini sebagai tempat asal peluncuran serangan kimia.
Menlu AS Rex Tillerson pada Senin mengatakan, AS hanya ingin menuntut pihak-pihak yang melakukan kejahatan terhadap korban tak bersalah.
Serangan kimia membuat hubungan antara Barat dan Moskow “mendingin”, karena Rusia menyangkal penggunaan senjata kimia itu oleh rezim Suriah.
Juru bicara Menlu Jerman, Sigmar Gabriel, di Berlin menyatakan Rusia akan mengajukan proposal penyelidikan independen dan berimbang.
Jerman melihat itikad ini sebagai “pertanda baik dan penting”.
Rusia ditendang keluar dari G-7 (sebelumnya G-8) setelah mencaplok wilayah Krimea dan memberi bantuan pada kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur pada 2014 lalu.
Menlu Inggris Boris Johnson membatalkan kunjungannya ke Moskow untuk bertemu Menlu Rusia Sergey Lavrov yang dijadwalkan sebelum pertemuan G7.
Menurutnya, serangan kimia telah “mengubah situasi fundamental”.
Sebaliknya, Johnson memilih bergabung dengan AS dan negara G-7 lainnya dengan tujuan “membangun dukungan internasional yang terkoordinasi bagi gencatan senjata dan proses politik” di Suriah.
Pasca serangan kimia, Trump menyatakan sikapnya terhadap Assad "berubah drastis". Sementara Tillerson menyatakan koalisi sedang berupaya menendang Assad dari jabatannya.
Lain bagi Menlu Italia Angelino Alfano, ia masih berhati-hati terhadap ide menggulingkan Assad dari jabatan. Menurutnya, keputusan harus diserahkan ke tangan rakyat Suriah. (Arabnews)
Sobat baru saja selesai membaca :
Gara-gara Assad, Rusia terus didesak
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Gara-gara Assad, Rusia terus didesak dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Gara-gara Assad, Rusia terus didesak link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/04/gara-gara-assad-rusia-terus-didesak.html